CNN Indonesia
Rabu, 30 Jul 2025 13:02 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) mengirim 185 ribu Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK) alias "surat cinta' ke wajib pajak hingga 25 Juli.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Rosmauli mengatakan hal ini bagian dari upaya intensifikasi pengawasan dan perluasan basis perpajakan.
"Sampai dengan 25 Juli 2025, total sebanyak 185 ribu SP2DK telah DJP terbitkan. Perlu kami sampaikan bahwa penerbitan SP2DK merupakan salah satu upaya pengawasan kepatuhan yang DJP lakukan," ucap Rosmauli, Rabu (30/7), dilansir detik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menampik pengiriman surat cinta ini sebagai tanda pendapatan negara turun. Dia menjelaskan penerbitan SP2DK berdasarkan analisis berbasis data dan sistem.
Langkah ini juga memerlukan pertimbangan dari petugas. Dengan demikian setiap penerbitannya telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Tidak tergantung pada keadaan penerimaan yang sedang naik atau turun," tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan mencatat penurunan penerimaan pajak pada semester I 2025. Pajak yang terkumpul Rp837,8 triliun atau 38 persen dari target, turun 6,21 persen dari penerimaan di periode yang sama tahun lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut ada beberapa penyebab penurunan penerimaan pajak. Pertama, tingginya restitusi pajak.
Alasan kedua adalah batalnya kebijakan menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen. Pembatalan ini berakibat pada hilangnya potensi pendapatan Rp71 triliun.
Sri Mulyani juga menyinggung dampak dari penurunan harga minyak dan gas bumi terhadap penerimaan pajak. Selain itu, peralihan dividen BUMN ke Danantara juga menjadi faktor penurunan.
"Dividen dari BUMN yang tidak dibayarkan karena sekarang dipegang Danantara itu sekitar Rp 80 triliun," kata Sri Mulyani.
(dhf/agt)