Gara-gara AI, PS 5-Nintendo Switch Bakal Lebih Mahal Tahun Depan

3 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga konsol video game seperti Playstation 5 dan Nintendo Switch 2 diperkirakan bisa lebih mahal pada 2026, imbas krisis chip memori yang dipicu demam teknologi kecerdasan buatan (AI).

Penjualan konsol video game sudah berada di bawah tekanan akibat gejolak tarif dan lemahnya daya beli konsumen. Kini, lonjakan harga chip memori berpotensi memicu perangkat tersebut menjadi lebih mahal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permintaan chip memori akses acak dinamis (DRAM) telah melampaui pasokan seiring dengan upaya sektor teknologi untuk memperluas infrastruktur AI. DRAM digunakan dalam perangkat Sony PlayStation, Microsoft Xbox, dan Nintendo Switch 2.

Permintaan tinggi untuk infrastruktur AI telah mendorong produsen memori untuk lebih mengutamakan chip data center yang memiliki margin keuntungan lebih tinggi, sehingga pasokan untuk perangkat konsumen menjadi lebih ketat.

Micron, misalnya, menghentikan produksi merek Crucial yang telah lama beroperasi, yang menjadi pilihan utama bagi pembuat PC dan penggemar teknologi.

Chip memori merupakan komponen kunci dalam sistem gaming, memungkinkan waktu muat yang cepat, frame rate yang lancar, dan performa keseluruhan yang optimal.

Menurut analis dan pakar industri, dengan meningkatnya biaya terkait chip, pembuat konsol dan produsen perangkat keras game lainnya mungkin terpaksa menaikkan harga karena perangkat tersebut biasanya dijual dengan margin yang sangat tipis.

Melansir Reuters pada Senin (22/12), para analis menyebut langkah menaikkan harga dapat secara tajam mengurangi permintaan setelah kenaikan harga sebelumnya yang dipicu oleh kebijakan tarif.

Sony, Xbox, dan Nintendo tidak menanggapi permintaan komentar.

Sementara itu, CyberPowerPC, produsen PC gaming high-end, mengumumkan kenaikan harga pada akhir bulan lalu.

Produsen lain seperti Dell Technologies dan Lenovo China juga berencana menaikkan harga.

"Karena memori menyumbang sekitar seperlima dari total biaya komponen PC, hal ini sangat memukul produsen," kata Joost van Dreunen, profesor game di Stern School of Business, NYU.

Dia mengatakan harga eceran konsol game bisa naik lagi 10-15 persen dalam satu atau dua tahun ke depan, sementara harga PC bisa naik hingga 30 persen seiring kenaikan harga memori pada 2026.

Lebih lanjut, Counterpoint Research memperkirakan pada November bahwa harga memori kemungkinan akan naik 30 persen pada tiga bulan terakhir 2025 dan mungkin 20 persen lagi pada awal tahun depan.

Meskipun produsen konsol besar seperti Sony biasanya mengamankan persediaan beberapa tahun sebelumnya dan dapat memperpanjang siklus hidup perangkat untuk meredam dampak, beberapa pengamat industri telah menurunkan proyeksi mereka untuk pasar konsol.

TrendForce memperkirakan pertumbuhan hanya 5,8 persen tahun ini, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 9,7 pereen, dan memperkirakan penurunan 4,4 persen pada 2026 dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 3,5 persen.

Menurut data dari Circana, pengeluaran untuk perangkat gaming turun 27 persen bulan lalu, sementara penjualan unit untuk periode tersebut merupakan yang terlemah sejak 1995, karena harga rata-rata perangkat gaming baru mencapai rekor tertinggi untuk bulan tersebut.

Harga jual rata-rata konsol game telah meningkat tahun ini akibat kenaikan tarif impor yang meningkatkan biaya produksi, sementara kurangnya game andalan membuat perangkat keras yang sudah tua tidak memiliki katalis utama untuk pertumbuhan.

Konsol high-end seperti Xbox Series X dijual seharga sekitar US$650, sementara PlayStation 5 Pro dibanderol sekitar US$750.

Biaya komponen yang lebih tinggi juga dapat mempersulit peluncuran perangkat termasuk Steam Machine, platform gaming PC dari Valve yang diharapkan akan diluncurkan tahun depan.

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |