Geger Manga Ramal Bencana Gempa Besar di Jepang Bikin Turis Kabur

9 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah komik manga viral karena diduga meramalkan bencana gempa bumi besar di Jepang hingga membuat sejumlah maskapai membatalkan penerbangan ke negara itu.

Rumor ramalan bencana ini bahkan dilaporkan sampai membuat jumlah wisatawan ke Jepang turun drastis. Sejumlah maskapai bahkan sampai membatalkan penerbangan dari Hong Kong ke Jepang imbas penurunan jumlah penumpang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbaru, maskapai asal Hong Kong Greater Bay Airlines juga membatalkan penerbangan ke Jepang karena jumlah penumpang yang menurun drastis.

Penurunan jumlah wisatawan ke Jepang terutama dari Hong Kong ini juga turut dirasakan sejumlah agen perjalanan. Steve Huen dari agen perjalanan EGL Tours yang berbasis di Hong Kong menyebut ramalan bencana alam ini muncul dari sebuah manga berjudul "The Future I Saw".

Manga yang pertama kali terbit tahun 1999 dan dicetak ulang pada 2021 ini menggambarkan mimpi tentang gempa bumi besar dan tsunami yang akan melanda Jepang dan negara-negara tetangga pada Juli 2025.

"Rumor ini berdampak signifikan," kata Huen seperti dikutip Reuters pada Jumat (4/7).

Huen menuturkan bisnisnya mengalami penurunan hingga separuhnya imbas jumlah tur wisata ke Jepang turun drastis. Namun, berbagai diskon serta penawaran asuransi gempa bumi yang ditawarkan agen perjalanan, katanya, "berhasil mencegah penurunan wisata ke Jepang hingga nol."

Rumor ramalan bencana besar ini muncul ketika Jepang makin populer sebagai destinasi wisata. Sepanjang tahun ini, Jepang mencatat rekor jumlah wisatawan, dengan angka tertinggi sepanjang masa pada April yang mencapai 3,9 juta pengunjung dalam sebulan.

Namun pada Mei, jumlah itu menurun. Kedatangan wisatawan dari Hong Kong, kota yang dikenal penuh takhayul tempat rumor ini tersebar luas, juga tercatat turun 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Branden Choi (28), warga Hong Kong yang sering bepergian ke Jepang, menjadi salah satu warga yang terkaman rumor ramalan tersebut. Choi mengaku ragu untuk mengunjungi Jepang pada Juli dan Agustus karena prediksi dalam manga tersebut.

"Kalau memungkinkan, saya mungkin akan menunda perjalanan sampai setelah September," ujarnya.

Rumor ramalan bencana yang kencang di media sosial ini pun sampai-sampai membuat kreator di balik manga The Future I Saw, Ryo Tatsuki, buka suara.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh penerbitnya, ia menegaskan bahwa dirinya "bukan seorang peramal."

Edisi pertama manga tersebut sempat memperingatkan tentang bencana alam besar pada Maret 2011. Dan di bulan serta tahun yang sama, gempa bumi serta tsunami melanda Fukushima hingga memicu bencana nuklir melanda pantai timur laut Jepang dan menewaskan belasan ribuan orang.

Beberapa orang menafsirkan bahwa edisi terbaru manga itu meramalkan bencana besar yang akan terjadi pada 5 Juli 2025. Namun Tatsuki membantah hal tersebut.

Sebagai negara yang terletak di kawasan "Cincin Api Pasifik," Jepang memang termasuk wilayah paling rawan gempa di dunia.

Dalam beberapa hari terakhir, tercatat lebih dari 1.000 gempa, kebanyakan berupa getaran kecil, terjadi di pulau-pulau kecil di ujung selatan Kyushu terutama Kepulauan Tokara.

Robert Geller seorang profesor di Universitas Tokyo yang telah mempelajari seismologi sejak 1971, mengatakan bahkan prediksi gempa yang berbasis ilmiah sekalipun "tidak mungkin dilakukan."

"Selama karier saya, tak satu pun prediksi yang saya temui terbukti akurat," ujarnya.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |