Harga Minyak Anjlok 6 Persen Usai Iran Serang Pangkalan AS di Qatar

7 hours ago 3

CNN Indonesia

Selasa, 24 Jun 2025 05:46 WIB

Harga minyak anjlok lebih dari enam persen pada Senin (23/6) setelah Iran menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar. Harga minyak anjlok lebih dari enam persen pada Senin (23/6) setelah Iran menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar. Ilustrasi. (iStock/nielubieklonu).

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak anjlok lebih dari enam persen pada Senin (23/6) setelah Iran menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar. Serangan itu sebagai balasan atas serangan AS pada akhir pekan lalu terhadap fasilitas nuklir Iran.

Dilansir AFP, menjelang pukul 18.15 GMT, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate turun 6,5 persen menjadi US$69,96 per barel.

Sementara, harga minyak mentah berjangka Brent turun 6,4 persen menjadi US$72,07 per barel, level terendah dalam 10 hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan tidak ada korban Amerika yang diketahui dari insiden tersebut, yang menurut para analis tampaknya tidak terjadi di dekat infrastruktur minyak utama.

Analis Again Capital John Kilduff menggambarkan tindakan Iran sebagai "langkah terukur" dan jauh dari pusat populasi.

"Ini adalah tindakan menyelamatkan muka oleh Iran dan mudah-mudahan jalan keluar diplomatik akan diambil," ujar Kilduff.

Bentrokan Iran-Israel memusatkan perhatian global pada Selat Hormuz, jalur air strategis untuk minyak laut yang telah lama digunakan oleh Iran sebagai alat tawar-menawar geopolitik.

Teheran selama beberapa dekade mengancam akan menutup selat tersebut setiap kali ketegangan meningkat, tetapi tidak pernah menindaklanjuti peringatannya.

"Cukup jelas bahwa ini tidak akan berubah menjadi -- setidaknya dalam waktu dekat -- dampak apa pun pada aliran minyak di wilayah tersebut, khususnya Selat Hormuz," ujar Kilduff.

Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer AS Al Udeid di Qatar pada Senin (23/6) malam, waktu setempat.

Serangan itu disebut sebagai respons "kuat" terhadap serangan AS naru-baru ini.

Pangkalan Al Udeid menampung ribuan personel militer AS. Pangkalan ini mencakup markas depan Komando Pusat AS serta pasukan operasi khusus dan udaranya.

(sfr)

Read Entire Article
| | | |