CNN Indonesia
Rabu, 31 Des 2025 09:05 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat investor pasar modal didominasi oleh generasi muda dengan usia di bawah 40 tahun atau milenial hingga gen Z sepanjang 2025. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia --
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat investor pasar modal didominasi oleh generasi muda dengan usia di bawah 40 tahun atau milenial hingga gen Z sepanjang 2025.
Deputi Komisioner Pengawasan Pengelolaan Investasi Pasar Modal Dan Lembaga Efek OJK Eddy Manindo Harahap mengatakan kondisi ini membuktikan bahwa makin banyak anak muda yang menyadari pentingnya berinvestasi di pasar modal.
"Investor individu didominasi oleh generasi di bawah usia 40 tahun yang mencapai lebih dari 7-9 persen dari total SID. Dan ini menunjukkan potensi besar terhadap generasi kita, generasi muda kita dalam mendorong pertemuan pasar modal di masa depan," ujarnya dalam konferensi pers penutupan perdagangan, Selasa (30/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, transaksi harian investor yang masuk pasar saham Tanah Air juga terus meningkat. Untuk transaksi harian melonjak hingga 40,54 persen (year to date/ytd) atau Rp18,06 triliun, dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang sebesar Rp12,85 triliun.
Peningkatan transaksi harian ini sejalan dengan bertambahnya investor pasar modal yang capai dua kali lipat dibandingkan 2024.
Eddy memaparkan jumlah investor pasar modal berhasil bertambah sebanyak 5,34 juta orang hingga 23 Desember 2025, dibandingkan periode yang sama 2024 yang bertambah hanya 2,7 juta.
Dengan capai pertumbuhan tersebut, maka total investor saham saat ini mencapai 20,2 juta. Berdasarkan jenis gendernya, pertumbuhan investor sepanjang 2025 didominasi oleh laki-laki sebesar 66,35 persen.
"Capaian yang cukup luar biasa dan melebih target," jelasnya.
Emiten Perbankan Sumbang Dividen Terbesar
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sektor perbankan menjadi primadona investasi yang dipilih investor. Hal ini tercermin dari distribusi dividen terbesar sepanjang 2025 disumbang oleh sektor perbankan.
Perbankan berhasil menyetor dividen Rp80,34 triliun sepanjang tahun ini. Posisi kedua disusul oleh sektor energi dengan distribusi dividen Rp27,95 triliun dan terbesar ketiga adalah sektor pelayanan infrastruktur telekomunikasi terintegrasi senilai Rp20,18 triliun.
"Ini data-data yang sudah terjadi bahwa dalam tahun 2025 sektor financial atau perbankan itu mendistribusikan dividen sebanyak Rp80,3 triliun," ujar Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat.
(fby/sfr)


















































