Israel Blokir 1,6 Juta Jarum Suntik untuk Vaksinasi Anak-anak Gaza

2 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan PBB yang fokus melindungi hak dan kesejahteraan anak United Nations Children's Fund (UNICEF) menyebut Israel memblokir bantuan penting termasuk 1,6 juta jarum suntik untuk memvaksinasi anak-anak di Jalur Gaza, Palestina.

UNICEF menyatakan mereka menghadapi tantangan serius dalam mengirimkan jutaan jarum suntik dan lemari es untuk menyimpan botol vaksin ke Gaza. Jarum tersebut sudah menunggu proses bea cukai sejak Agustus.

"Baik jarum suntik maupun lemari es dianggap sebagai barang serbaguna oleh Israel, dan barang-barang ini sangat sulit kami dapat melalui proses perizinan dan inspeksi, padahal barang ini sangat mendesak," kata juru bicara UNICEF Ricardo Pires pada Selasa (11/11), dikutip Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barang serbaguna atau memiliki kegunaan ganda mengacu ke barang yang dianggap Israel punya potensi dipakai secara militer maupun sipil. Mereka selalu berdalih barang tersebut bisa disalahgunakan Hamas.

UNICEF meluncurkan putaran pertama vaksinasi di Gaza pada pekan lalu. Program ini untuk menjangkau 4.000 anak di bawah usia tiga tahun yang belum mendapat vaksin rutin terhadap polio, campak, dan pneumonia.

Di hari itu, lebih dari 2.400 anak-anak mendapat berbagai vaksin. Namun, mereka harus melakukan dua putaran lagi untuk menjangkau seluruh anak-anak.
"Dan untuk itu, kami membutuhkan lebih banyak pasokan," ungkap Pires.

UNICEF juga menyatakan bantuan kemanusiaan memang lebih banyak masuk di fase gencatan senjata ini tetapi beberapa barang penting terus ditolak otoritas Israel. Barang tersebut misalnya 938.000 botol susu bayi siap pakai dan suku cadang untuk truk air.

Menanggapi pernyataan itu, badan militer Israel yang mengawasi aliran bantuan ke Gaza Coordination of Government Activities in the Territories (COGAT) menyatakan pasukan Zionis tak mencegah aliran masuk jarum suntik atau alat pendingin.

Terkait barang-barang serbaguna, mereka menyatakan sangat berhati-hati untuk memastikan tak dipakai Hamas.

"[Agar Hamas tak] mengeksploitasi bantuan untuk pengembangan militer mereka," demikian menurut COGAT.

Mereka juga mengeklaim ratusan truk yang mengangkut air, bahan bakar, gas, hingga peralatan medis masuk ke Gaza setiap hari.

COGAT lalu menawarkan solusi alternatif ke organisasi internasional terkait bantuan atau peralatan yang bisa masuk ke Gaza. Namun, mereka tak memberi rincian lebih lanjut.

Selama fase gencatan senjata ini, Israel kerap melakukan pelanggaran termasuk membatasi bantuan kemanusiaan dan meluncurkan serangan brutal ke Gaza. Dalam kerangka kesepakatan itu padahal tertera Israel harus lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk Gaza dan penghentian permusuhan.

Israel meluncurkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2023. Sejak saat itu, pasukan Zionis menggempur secara membabi buta warga dan objek sipil. Imbasnya lebih dari 68.000 warga di Palestina tewas dan jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.

(isa/bac)

Read Entire Article
| | | |