TIM | CNN Indonesia
Rabu, 03 Sep 2025 21:16 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Sulteng merespons pernyataan Gubernur Sulteng Anwar Hafid soal penertiban aktivitas tambang tanpa izin.
Koordinator Jatam Sulteng Muhammad Taufik mengharapkan pernyataan gubernur di hadapan massa aksi pada 1 September lalu terkait tambang ilegal bukan upaya mencari popularitas.
Dia menuturkan dibutuhkan aksi tegas sang gubernur untuk mendorong penegakan hukum terkait aktivitas tambang tanpa izin di provinsi tersebut. Tambang ilegal, kata Taufik, juga menyebabkan kerusakan lingkungan dan sumber penghidupan warga lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mau melihat narasi gubernur tentang penertiban tambang ilegal, sebenarnya semacam popularitas saja yang akan dibangun, tapi dalam praktik di lapangan kami belum melihat dengan tegas gubernur mendorong aparat penegak hukum," kata Taufik pekan ini.
Diketahui, sejumlah wilayah yang diduga terdapat aktivitas tambang ilegal adalah Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Toli-toli dan lain lain. Aktivitas itu juga menyebabkan dugaan pencemaran lingkungan di kawasan pertanian warga hingga sumber air bersih.
Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid sebelumnya berjanji memfasilitasi tuntutan masyarakat dan akan menindak tegas tambang nakal yang tidak taat aturan dan membawa dampak serius bagi daerah
"Tentu saya menyampaikan tadi daerah kita ini sudah dilanda penyakit kanker karena aktivitas pertambangan yang menyalahi aturan," ucap Anwar Hafid yang disambut oleh massa aksi, dikutip dari detikcom.
Anwar Hafid juga mengajak massa aksi untuk membantunya membangun Sulawesi Tengah.
(asa)