CNN Indonesia
Minggu, 26 Okt 2025 09:50 WIB
Jay Idzes puji fanatisme suporter Timnas Indonesia. (AFP/SAEED KHAN)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes menceritakan fanatisme suporter skuad Garuda. Ia mengajak publik Italia merasakan sendiri kegilaan pendukung tim Merah Putih.
Menurutnya, ada persamaan di antara suporter Italia dengan Indonesia. Satu hal yang jadi benang merah adalah kesetiaan pendukung untuk hadir tak hanya selama pertandingan berlangsung.
"Satu hal yang sangat mirip antara Italia dan Indonesia adalah semangat mereka terhadap sepak bola. Sulit dijelaskan, Anda harus merasakannya sendiri. Anda harus datang ke Indonesia sesekali. Anda harus lihat sendiri dengan mata dan kepala, Anda harus ada di stadion untuk menyaksikan pertandingan," kata Jay Idzes dikutip Sassuolo News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lihat cara para suporter bersiap-siap untuk datang ke pertandingan. Lihat cara mereka bersorak di luar stadion setiap laga Timnas Indonesia dan dukungan mereka bahkan ketika kami kalah. Saya rasa, semangat mereka sama seperti di Italia. Di Italia, suporter begitu bersemangat dan saya tidak perlu menjelaskannya," ia menambahkan.
Fanatisme itu membuat Jay Idzes bangga membawa Indonesia di Liga Italia. Bek 25 tahun itu merasa tersanjung bisa mewakili Merah Putih di salah satu kompetisi elite di dunia.
"Orang Indonesia tentu saja menyaksikan sepak bola Italia, terutama ketika ada Emil Audero dan saya di Serie A bahkan ketika kami di Serie B. Sekarang orang-orang lebih antusias karena kami berlaga di Serie A," ujarnya.
"Mewakili Timnas Indonesia dan Indonesia itu sendiri, dengan tampil di salah satu liga terbesar di dunia membuat kami bahagia ketika orang-orang menyaksikan kami," ia melanjutkan.
Lebih lanjut, fanatisme suporter Indonesia dirasakan eks pemain Venezia itu ketika dipanggil 'Bang Jay'. Ia melihat selain maksimal memberi dukungan, para fans juga mencoba akrab dengan para pemain idola.
"Orang-orang memanggil saya 'Bang Jay'. Saya tidak tahu alasannya, tapi ketika saya pertama datang ke Indonesia mereka memanggil saya begitu. Kurang lebih artinya seperti 'Kakak'," ucapnya.
"Itu adalah bentuk persaudaraan, mereka memanggil saya begitu dan panggilan itu sudah terpatri. Saya tidak tahu siapa yang mengawalinya, tapi semua orang memanggil saya 'Bang Jay' sekarang," sambungnya.
(ikw/rhr)


















































