Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi menyebut keberadaan Bima Permana Putra (29) di Jakarta saat gelombang demonstrasi akhir Agustus lalu dalam rangka bekerja di sebuah perusahaan.
Bima diketahui sempat dilaporkan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Pidana Kekerasan (KontraS) saat aksi demo di Jakarta.
"28-30 Agustus 2025, BPP bekerja sebagai staf maintenance (peralatan alat cool storage) di gudang penyimpanan ikan milik PT. RAS, Penjaringan, Jakarta Utara. Selama periode ini, yang bersangkutan tinggal di mes perusahaan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (17/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 1 September, Bima kemudian pergi ke Tegal, Jawa Tengah menggunakan sepeda motornya. Di sana, Bima sempat menginap di sebuah hotel.
Bima juga sempat menjual sepeda motor yang ia gunakan melalui sistem cash on delivery (COD) seharga Rp5 juta di depan hotel tempatnya menginap.
Setelahnya, pada 2 September Bima memesan ojek online dari hotel menuju ke Stasiun Tegal. Kemudian, Bima berangkat menuju ke Malang, Jawa Timur menggunakan kereta api.
"Sesampainya di Malang, yang bersangkutan beristirahat di Pom Bensin Mergosono. Selanjutnya, ia memesan kamar di Hotel Java Boutique melalui aplikasi Traveloka dan menginap selama dua malam," tutur Ade Ary.
Lalu, pada 5 September, Bima checkout dari hotel dan pergi ke Kelenteng Eng An Kiong. Di sana, Bima mulai berjualan mainan barongsai yang dibelinya dari akun TikTok Shop seharga Rp400 ribu.
"5-16 September 2025, selama periode ini, Bima Permana Putra terus melakukan kegiatan berjualan di depan wihara kelenteng. Untuk beristirahat, ia selalu kembali ke Pom Bensin Mergosono," ucap Ade Ary.
Bima akhirnya ditemukan anggota Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Rabu (17/9) di depan kelenteng saat sedang berjualan.
"Selanjutnya BPP dibawa ke Subdit 3 Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk penanganan lebih lanjut," kata Ade Ary.
Sebelumnya Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Pidana Kekerasan (KontraS) menyebut ada tiga orang yang masih dinyatakan hilang dalam gelombang aksi unjuk rasa 25-31 Agustus di Jakarta.
Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya mengatakan tiga orang tersebut terakhir diketahui keberadaannya dalam demo di Jakarta. Pihaknya mengaku telah menghubungi Polda Metro Jaya namun masih nihil.
Mereka masing-masing yakni Bima Permana Putra yang terakhir diketahui berada di Glodok, Jakarta Barat pada 31 Agustus. Lalu, Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo yang terakhir berada di Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat pada 30 Agustus.
(dis/isn)