CNN Indonesia
Kamis, 11 Sep 2025 12:42 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Jepang dan India berencana menyusun program yang mempromosikan pertukaran antar masyarakat demi mendongkrak ekonomi dengan target lebih dari 500.000 orang.
Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, Jepang ingin meningkatkan pertukaran di bidang pemerintahan, industri, akademisi, dan sektor lain. Mereka memanfaatkan dinamisme India untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jepang, demikian dikutip Asia Network.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana itu dilaporkan akan disepakati saat Perdana Menteri Shigeru Ishiba dan PM India Narendra Modi bertemu pada besok, Jumat (12/9).
Dari jumlah yang beredar, 50.000 orang diperkirakan warga India yang sangat terampil dengan pengetahuan khusus yang akan bekerja di Jepang.
India memiliki populasi terbesar di dunia dengan lebih dari 1,4 miliar jiwa, dan tengah mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa.
Negara ini juga punya banyak profesional IT yang diharapkan bisa meningkatkan industri teknologi Jepang saat tenaga kerja di sana dalam angka kronis.
Pemerintah juga berencana memperkuat pendidikan bahasa Jepang di lembaga pendidikan lokal dan membangun lingkungan guna menarik para pekerja tersebut Jepang.
Di bidang akademis, pemerintah akan mempromosikan penerimaan mahasiswa dan peneliti India di Jepang dan akan mendukung mahasiswa Jepang yang belajar di negara tersebut.
Pemerintah Jepang juga bakal membahas di tingkat kementerian mengenai kebijakan meningkatkan pertukaran pelajar dan membantu pekerja terampil India mendapat pekerjaan di perusahaan Jepang.
Jepang dan India juga akan mendorong penelitian bersama antara universitas-universitas kedua negara dan membangun platform untuk memfasilitasi pertukaran informasi.
Menurut Organisasi Layanan Mahasiswa Jepang, jumlah mahasiswa India di Jepang pada ajaran 2024 tercatat 1.685.
Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang sedang membutuhkan banyak tenaga kerja asing di tengah angka kelahiran yang menurun.
(isa/bac)