CNN Indonesia
Selasa, 24 Jun 2025 12:32 WIB
Presiden ke-7, Joko Widodo ditemui di rumahnya Sumber, Banjarsari, Jumat (13/6/2025). (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden ke-7 RI Joko Widodo berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dari dokter kepresidenan usai mengidap penyakit alergi.
Ketentuan itu diatur dalam Perpres No. 18 Tahun 2018 tentang Dokter Kepresidenan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasal 3 ayat (1) Perpres tersebut menjelaskan dokter kepresidenan bertugas melaksanakan layanan pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan mantan presiden dan istri/suaminya.
Ayat (2) menjelaskan bahwa layanan pemeriksaan kesehatan itu dilaksanakan sesuai dengan standar dan prosedur layanan medik.
"Rincian mengenai layanan pemeliharaan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1), diatur lebih lanjut oleh Ketua Dokter Kepresidenan," bunyi Pasal 3 ayat (3).
Selanjutnya, Pasal 27 Perpres 18/2018 itu menyatakan bahwa segala biaya yang diperlukan bagi layanan pemeliharaan kesehatan mantan presiden dan istri/suaminya dibebankan ke APBN yang dialokasikan lewat Kemensetneg.
CNNIndonesia.com telah menghubungi Kepala PCO Hasan Nasbi meminta tanggapannya atas isu ini, namun yang bersangkutan belum merespons.
Jokowi belakangan disebut mengidap sakit alergi sepulang dari Vatikan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus beberapa waktu lalu.
Jokowi mengalami perubahan fisik, khususnya di area kulit wajah yang disebabkan alergi.
Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, mengungkapkan ada perubahan secara visual dari Jokowi terutama pada kulit. Namun dari segi fisik, Syarif menegaskan tidak ada masalah.
Syarif menjelaskan Jokowi tidak memiliki penyakit lain selain alergi. Hanya saja, alergi yang dialami Jokowi memang menimbulkan radang.
"Kalau memang secara visual kita bisa lihat ya kulit Bapak memang agak berubah, tapi secara fisik oke beliau. Enggak ada masalah. Beliau sangat-sangat sehat walafiat," kata Syarif di kediaman Jokowi, Sumber, Banjarsari, Solo, Minggu (22/6).
(mnf/wis)
