Kemenhub Buka Suara soal Ancaman Bom di Saudi Airlines

5 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 17 Jun 2025 17:53 WIB

Kemenhub buka suara terkait ancaman bom terhadap pesawat Saudi Arabia SV-5726 rute Jeddah-Jakarta pada Selasa (17/6) siang. Kemenhub buka suara terkait ancaman bom terhadap pesawat Saudi Arabia SV-5726 rute Jeddah-Jakarta pada Selasa (17/6) siang. (ANTARA FOTO/Yudi Manar).

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara terkait ancaman bom terhadap pesawat Saudi Airlines SV-5726 rute Jeddah-Jakarta yang terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Selasa (17/6) siang.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Laisa mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait adanya ancaman bom yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui surat elektronik (e-mail) pada pukul 07.30 WIB.

Ia mengakui email tersebut berisikan ancaman orang yang tidak dikenal yang mengancam akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah-Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jemaah Haji Kloter 12 JKS dengan rincian penumpang laki-laki sebanyak 207 orang, dan penumpang perempuan sebanyak 235 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait ancaman ini, ia menekankan pihak Bandar Udara Soekarno-Hatta telah mengaktifkan Ruang Emergency Operation Center (EOC) yang merupakan pusat komando dan pengendalian penanggulangan keadaan darurat di bandar udara.

"Dan juga menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Soekarno Hatta untuk berkumpul di ruang EOC yang untuk selanjutnya akan mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara," ujar Lukman dalam keterangan, Selasa (17/6).

Menurutnya, informasi terbaru yang diperoleh dari AirNav Indonesia selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan pada pukul 10. 17 WIB bahwa Pilot in Command (PIC) menginformasikan kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk memutuskan divert (mengalihkan penerbangan) yang semula menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta berpindah ke Bandar Udara Kualanamu di Medan untuk penanganan lebih awal.

Setelah mendapatkan informasi itu, pihak Bandar Udara Kualanamu telah berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II dan mengaktifkan EOC serta menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu untuk berkumpul di ruang EOC untuk mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara.

"Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari kepolisian telah dihubungi dan telah siap siaga di Bandar Udara Kualanamu untuk penanganan langkah-langkah keamanan sesuai ketentuan," ujarnya.

Lalu, pada pukul 10.55 WIB, pesawat udara Saudia Airlines SV 5276 telah mendarat di Bandar Udara Kualanamu, Medan dan diarahkan parkir di isolated parking position. Evakuasi juga telah dilakukan terhadap penumpang haji dan selanjutnya Tim Jihandak melakukan penyisiran terhadap keberadaan bom di dalam pesawat udara.

Lukman menekankan bahwa penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terus melakukan koordinasi kepada seluruh operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara dan pihak terkait lainnya hingga kondisi aman terkendali," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)

Read Entire Article
| | | |