ANALISIS
Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Rabu, 29 Okt 2025 08:00 WIB
Liverpool dalam situasi krisis di Liga Inggris. (Action Images via Reuters/David Klein)
Jakarta, CNN Indonesia --
Liverpool sedang krisis. Empat kekalahan beruntun di Premier League jadi isyarat The Reds seakan kehabisan bensin. Mengapa ini bisa terjadi?
Setelah musim perdana yang sempurna bersama Arne Slot, justru Liverpool terpuruk di periode berikutnya. Kini Cody Gakpo dan kawan-kawan terpental dari papan atas di klasemen sementara.
Empat kekalahan beruntun menyeret Liverpool ke peringkat tujuh dengan 15 angka. Tumbang di tangan Manchester United sekaligus membuat The Reds dilangkahi rival utama mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Status juara bertahan Premier League sekaligus menambah beban karena tingginya ekspektasi para suporter. Jika anjlok sedikit saja, seolah-olah seluruh mata tertuju pada mereka.
Tapi situasi yang dialami Liverpool bukan pertama kalinya. Di Premier League musim lalu, Manchester City juga merasakan empat kali kalah beruntun dengan status juara bertahan.
Namun sorotan publik begitu tajam karena kekalahan Liverpool ditelan usai membukukan lima kali menang berurut-urut. Ada yang tak beres dari The Reds saat ini.
Padahal Liverpool merupakan tim Premier League paling boros dalam belanja pemain di awal musim ini. Pengeluaran 482,9 juta euro atau setara dengan Rp9,32 triliun untuk mendatangkan enam pemain mahal tak otomatis membuat perjalanan The Reds mulus.
Dana besar untuk merekrut Alexander Isak, Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, Geovanni Leoni, Hugo Ekitike, dan Milos Krekez belum bisa menjaga konsistensi di lapangan.
Ditambah dengan badai cedera yang menerpa penghuni Anfield. Absennya Alisson Becker adalah kehilangan besar bagi Liverpool. Eksistensi Giorgi Mamardashvili tidak maksimal karena kebobolan tujuh kali dari tiga laga Premier League.
Begitu juga dengan lima pemain lain yang belum prima. Jeremie Frimpong, Ryan Gravenberch, Alexander Isak, Curtis Jones, dan Giovanni Leoni belum bisa diharapkan sebab harus menepi.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>

















































