Kenapa Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Cahaya Matahari? Ini Jawabannya

6 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Ruang angkasa selalu terlihat gelap meski terdapat Matahari sebagai sumber cahaya bagi Tata Surya. Lantas, kenapa bisa begitu?

Ternyata, salah satu penyebabnya adalah fenomena paradoks Olbers, yakni sebuah teori ekspansi ruang dan waktu. Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta berkembang lebih cepat daripada kecepatan cahaya.

Hal tersebut membuat ruang angkasa terlihat hitam atau gelap jika dilihat mata manusia. Selain itu, ada alasan lainnya ruang angkasa terlihat gelap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merangkum berbagai sumber, berikut penyebab ruang angkasa gelap dan penjelasannya.

1. Pengaruh atmosfer

Thomas Djamaluddin, peneliti Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengatakan penyebab ruang angkasa selalu gelap akibat ketiadaan atmosfer yang menyemburkan cahaya Matahari.

"Oleh karenanya, Matahari, Bulan, dan bintang-bintang bisa tampak berdampingan," kata Thomas, melansir Antara.

Ruang angkasa merupakan tempat hampa yang tidak memiliki atmosfer untuk menyebarkan cahaya bintang atau Matahari. Cahaya Matahari merambat dalam garis lurus tanpa semburan, sehingga ruang angkasa terlihat gelap, akibat tak ada partikel yang menyebarkan atau memancarkan kembali cahaya Matahari ke mata.

Ketiadaan atmosfer itu yang membuat manusia tidak melihat bagian dari cahaya Matahari dan langit tampak hitam.

Dikutip dari laman resmi The National Aeronatics and Space Administration (NASA), ruang angkasa terlihat gelap tidak seperti langit siang di bumi.

Cahaya matahari mengenai molekul-molekul di atmosfer bumi dan tersebar ke segala arah. Proses penyebaran ini disebut sebagai penyebaran Rayleigh sehingga langit terlihat biru.

Akan tetapi, pada ruang angkasa tidak ada sumber yang bisa menyebarkan cahaya. Di bulan yang tidak memiliki atmosfer, membuat ruang angkasa terlihat gelap atau hitam.

2. Efek Doppler

Penyebab lainnya kenapa ruang angkasa terlihat gelap adalah efek doppler, yang terjadi karena bintang-bintang dan galaksi-galaksi bergerak menjauh akibat ekspansi alam semesta.

Cahaya yang dipancarkan oleh objek-objek mengalami pergeseran menjadi merah lantaran kecepatan pergerakan mereka yang menjauh. Cahaya ini kemudian bergeser keluar dari rentang spektrum cahaya yang dapat dilihat manusia berubah menjadi inframerah.

Oleh karena itu, meski di ruang angkasa sebenarnya penuh objek bercahaya, tapi cahaya tersebut tidak terlihat oleh mata manusia, sebab telah bergeser ke luar dari spektrum yang dapat dideteksi.

Hal tersebut menyebabkan ruang angkasa terlihat gelap ketika diamati dari Bumi.

3. Paradoks Olbers

Ruang angkasa terlihat gelap juga terjadi karena fenomena yang disebut paradoks Olbers, sebuah teori ekspansi ruang dan waktu.

Mahasiswa pascasarjana astronomi dan astrofisika di University of California, Santa Cruz (UCSC) Tenley Hutchinson-Smith mengatakan teori tersebut menjelaskan alam semesta berkembang lebih cepat daripada kecepatan cahaya.

Galaksi meregang lalu berubah menjadi gelombang inframerah, gelombang mikro, dan gelombang radio, yang tidak dapat dideteksi oleh mata manusiamembuatnya tampak gelap.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |