Kesaksian Ulama Al-Aqsa, Masjid Terancam Roboh Gegara Galian Israel

4 hours ago 1

CNN Indonesia

Minggu, 26 Okt 2025 07:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Khatib Masjid Al-Aqsa sekaligus Ketua Dewan Tinggi Islam di Yerusalem, Syekh Ekrima Sabri menyampaikan peringatan keras atas meningkatnya bahaya akibat penggalian Israel yang terus-menerus di bawah dan di sekitar kompleks situs tersuci ketiga umat Islam tersebut.

Dalam khotbah Jumat di Al-AqsaAl-Aqsa, Syekh Sabri memperingatkan penggalian yang sedang berlangsung merupakan "kampanye sistematis" untuk menghapus identitas Islam Al-AqsaAl-Aqsa dan membuka jalan bagi pembangunan 'Kuil' di atas reruntuhannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Otoritas pendudukan menggali tanpa henti di bawah fondasi Masjid, menyebabkan retakan yang terlihat jelas di dinding dan halamannya," kata Syaikkh Sabri seperti dikutip dari ilkha.com, Minggu (25/10).

"Ini bukan acak, ini adalah bagian dari aksi terencana untuk me-Yahudi-kan situs tersebut, merusak strukturnya, dan menghapus karakter Islam, sementara komunitas internasional tetap diam tanpa malu-malu," imbuhnya.

Pernyataan itu disampaikan Syekh Sabri di hadapan puluhan ribu jemaat yang berkumpul untuk salat Jumat di Masjid Al-Aqsa meskipun ada pembatasan ketat Israel. Doa pemakaman khusus juga digelar secara in absentia untuk para martir Gaza dan Tepi Barat yang gugur.

Saksi mata melaporkan, pasukan Israel mendirikan penghalang logam dan pos pemeriksaan militer di pintu masuk Kota Tua dan kompleks Al-Aqsa.

Mereka juga menahan puluhan pemuda Palestina, menyita kartu identitas mereka, dan melarang banyak orang memasuki Masjid. Langkah-langkah ini, menurut penduduk setempat, merupakan bagian dari upaya untuk menekan eksistensi Palestina di Yerusalem.

Meskipun ada pembatasan, ribuan warga Palestina dari Yerusalem dan wilayah yang diduduki sejak 1948 berhasil mencapai Masjid, untuk mempertahankan hak beribadah di Al Aqsa.

Syekh Sabri menegaskan kembali bahwa Masjid Al Aqsa hanya milik umat Islam. Dia memperingatkan kebisuan dan ketidakpedulian dunia Arab dan Islam dapat mengakibatkan konsekuensi bencana bagi situs suci tersebut.

"Bahaya itu nyata dan mendesak. Jika penggalian terus berlanjut, suatu hari kita mungkin terbangun dan mendapati sebagian Al Aqsa telah runtuh. Merupakan kewajiban setiap Muslim dan setiap orang merdeka untuk bertindak sebelum terlambat," ujarnya.

(thr/bac)

Read Entire Article
| | | |