CNN Indonesia
Rabu, 25 Jun 2025 11:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Di tengah baku tembak yang masih berlangsung dengan Iran, Otoritas Pengapalan dan Pelabuhan Israel telah memerintahkan para importir mobil segera mengevakuasi seluruh kendaraan listrik dari pelabuhan-pelabuhan di Israel.
Hal tersebut disebabkan resistensi mobil listrik murni dan hybrid yang dikenal rentan mengalami kebakaran atas kondisi lingkungan maupun situasi lain. Otoritas meminta kendaraan-kendaraan itu dipindahkan dari Pelabuhan Haifa dan Ashdit, mengutip The Maritime Executive, Selasa (24/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, mobil-mobil ini akan dipindahkan ke tempat parkir kosong yang jauh dari infrastruktur vital. Kendati begitu, lokasi pemindahan ini masih belum jelas.
Mengutip Carscoops, pelabuhan Haifa mencatat pergerakan hampir 20 juta ton kargo setiap tahunnya, menjadikannya pelabuhan tersibuk di seluruh Israel. Hal ini menjadikannya target menarik, dan otoritas khawatir rudal Iran mendarat di pelabuhan dan mengenai kendaraan listrik.
Jika sampai terjadi, kebakaran akibat mobil listrik yang dikenal sangat sulit dipadamkan bisa menjadi masalah besar, apalagi sampai terjadi bersamaan dengan kendaraan lain.
Meskipun itu adalah skenario terburuk, kekhawatiran tersebut tampaknya tengah diperhitungkan oleh pejabat Israel.
Perang antara Israel dan Iran telah berlangsung lebih dari sepekan sejak Israel meluncurkan serangan mendadak terhadap program nuklir Iran serta sejumlah pejabat militer dan ilmuwan di Teheran.
Sebagai respons, Iran dilaporkan telah menembakkan lebih dari 400 rudal dan ratusan drone ke arah Israel.
Akhir pekan ini Amerika Serikat turut terlibat dalam konflik, dan Iran membalas dengan menyerang Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Meski tampak sebagai eskalasi besar, serangan ini disebut sebagai respons yang terukur karena Iran kabarnya telah memperingatkan AS sebelum serangan dilakukan.
(ryh/fea)