CNN Indonesia
Selasa, 04 Nov 2025 08:50 WIB
            Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pantau langsung kesiapan perang unit militer elite khusus. Foto: via REUTERS/KCNA 
            Jakarta, CNN Indonesia --
Pemimpin tertinggi Kim Jong Un memeriksa langsung kesiapan tempur unit operasi khusus militer Korea Utara, dalam kunjungan ke markas Korps ke-11 Tentara Rakyat Korea, Sabtu (1/11) lalu.
Korean Central News Agency (KCNA) pada Minggu (2/11) melaporkan Kim sangat puas melihat latihan prajurit khususnya dan memerintahkan mereka untuk terus mengembangkan kekuatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korps ke-11 merupakan unit pasukan khusus paling elite di militer Korea Utara yang ikut dalam perang Rusia vs Ukraina pada akhir tahun lalu. Mereka sudah mendapatkan pengalaman perang modern.
"Merupakan keinginan dan hasrat kami untuk menjadikan seluruh angkatan bersenjata menjadi pasukan yang kuat dan heroik layaknya kesatuan yang selalu menang dalam setiap pertempuran," kata Kim Jong Un, seperti dikutip The Korea Times.
Berdasarkan laporan KCNA, Kim pada kesempatan itu menerima briefing mengenai rencana operasional unit dan menetapkan "kebijakan strategis dan tugas penting" dalam rangka mengembangkan pasukan khusus tersebut.
Kim juga menekankan perlunya mengambil langkah-langkah organisasi dan struktur militer guna memperkuat pasukan. Ia memastikan bahwa Komisi Militer Pusat akan terlibat dalam hal ini.
Kunjungan Kim Jong Un ini dilakukan pada hari yang sama ketika Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (KTT APEC).
Menjelang pertemuan itu, kantor kepresidenan Korsel menyatakan bahwa denuklirisasi Semenanjung Korea akan menjadi salah satu topik yang dibahas Lee dan Xi.
Namun demikian, hasil pembicaraan yang dirilis tidak menyebutkan masalah tersebut.
Korut sendiri telah mengecam pengumuman Korsel bahwa denuklirisasi jadi salah satu topik pembicaraan antara pemimpin Seoul dan Beijing. Pyongyang sekali lagi menegaskan bahwa wacana tersebut hanya akan menjadi "mimpi belaka".
(blq/dna)














































