KNKT: KMP Tunu Pratama Dihantam Gelombang Besar sebelum Tenggelam

6 hours ago 1

Surabaya, CNN Indonesia --

Hasil investigasi sementara Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan KMP Tunu Pratama Jaya sempat dihantam gelombang setinggi 2-3 meter sebelum tenggelam di Selat Bali, pada Rabu (2/7) malam.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan berdasarkan keterangan dari awak kapal dan korban yang selamat dari tragedi itu, mereka menyebut kapal dihantam ombak besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, dari beberapa wawancara memang kita mendengarkan, mendapatkan ada faktor gelombang yang cukup besar," kata Soerjanto di Banyuwangi, Selasa (8/7).

Namun, KNKT belum bisa menyimpulkan apakah gelombang tinggi di Selat Bali tersebut menjadi faktor utama kecelakaan kapal yang menelan puluhan korban tenggelam.

"Kami juga belum bisa mengatakan, karena itu nanti kami harus melihat rancang bangunnya seperti apa, terus batasan atau limitasi-limitasi dari kapal itu seperti apa," ujar Soerjanto.

Soerjanto menyatakan KNKT masih melakukan analisa apakah KMP Tunu Pratama Jaya memiliki rancang bangun yang tahan dengan hantaman gelombang tinggi.

Untuk itu KNKT masih menelusuri dokumen terkait rancang bangun KMP Tunu Pratama Jaya ke Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) di Jakarta.

Soerjanto menyebut KMP Tunu Jaya Pratama terakhir dilakukan perawatan pada Oktober 2024. Temuan itu juga menjadi materi pendalaman KNKT.

"Nanti kita ke Jakarta untuk mendapatkan data-data kapal yang sudah dikumpulkan di BKI di Jakarta, mengenai histori ketika dia [KMP Tunu] dilakukan docking yang terakhir di bulan Oktober," ujarnya.

Hingga kini, KNKT sudah mengumpulkan berbagai bukti investigasi sebanyak 70 persen mulai dari dokumen kapal, video peristiwa, hingga keterangan korban selamat.

Soerjanto mengatakan berbagai temuan tersebut bakal menjadi pembahasan KNKT di Jakarta untuk menentukan rekomendasi dan kesimpulan dalam peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.

"Kurang lebih kita sudah mengumpulkan sekitar 70 persen Hampir lengkap Yang nanti kalau sudah dapat dari BKI sudah hampir 100 persen," katanya.


KMP Tunu Pratama Jaya dikabarkan tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali Rabu (2/7) malam.

Petugas jaga Syahbandar melihat kapal tenggelam sekitar Pukul 23.35 WIB. Posisi terakhir kapal terlihat di perairan Selat Bali pada koordinat _8° 9'32.35"S 114°25'6.38_.

Hingga Selasa (8/7), dari total 65 penumpang dan awak kapal KMP Tunu Pratama Jaya dalam manifes, sebanyak 40 orang di antaranya sudah ditemukan.

Dari 40 korban yang ditemukan, 10 orang di antaranya dalam kondisi meninggal dunia, kemudian 30 orang selamat. Sedangkan 25 orang lainnya masih dalam pencarian.

Namun jumlah korban diperkirakan lebih dari 65 orang. Pasalnya data manifes penumpang KMP Tunu Pratama Jaya diduga tak valid. Banyak orang menaiki kapal tersebut tapi mereka tak tercatat dalam daftar manifes, hal itu terungkap melalui laporan para keluarga korban.

(fra/frd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |