CNN Indonesia
Kamis, 11 Sep 2025 19:47 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengelola Dana Abadi Rp154,11 triliun per 31 Agustus 2025.
"Saat ini saldonya ada Rp154,11 triliun (Dana Abadi), di mana asset under management 70 persen ditempatkan di obligasi negara," kata Plt Direktur Utama LPDP Sudarto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (11/9).
Pada bahan paparan LPDP, Dana Abadi yang disimpan di obligasi negara mencapai Rp112 triliun. Sedangkan sisanya tersebar di deposito Rp36,13 triliun; obligasi korporasi Rp7,84 triliun; serta sekuritas rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp2,97 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudarto menegaskan LPDP selalu menjaga pengelolaan Dana Abadi yang sudah dikumpulkan sejak 2010 lalu. Uang sebanyak itu dikelola dengan menjaga tingkat keberlanjutan, pemenuhan kebutuhan, serta mitigasi risiko.
"Hingga saat ini, kami laporkan yield masih mencapai 7,11 persen, di atas target yang sudah ditetapkan," tegas Sudarto.
Dana Abadi itu terbagi menjadi Dana Abadi Pendidikan (DAP) senilai Rp126,12 triliun per akhir Agustus 2025. Sedangkan sisanya adalah Rp12,99 triliun Dana Abadi Penelitian (DAPL), Rp10 triliun Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT), dan Rp5 triliun Dana Abadi Kebudayaan (DAKB).
Sudarto melaporkan penggunaan Dana Abadi Pendidikan telah dirasakan oleh 55.776 orang penerima beasiswa LPDP. Ada juga 575.155 penerima beasiswa kolaborasi dengan Kemendikbudristek serta 40.252 penerima beasiswa kolaborasi bersama Kemenag.
Sedangkan DAPL digunakan untuk membiayai 3.583 proyek riset. Sedangkan DAPT digunakan untuk 23 perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH). Sedangkan DAKB dinikmati 932 penerima manfaat, di mana di dalamnya terdapat 27.650 pelaku budaya.
(skt/agt)