CNN Indonesia
Selasa, 24 Jun 2025 18:47 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Malut United mengabulkan permintaan maaf pelatih Imran Nahumarury atas kasus pelanggaran serius. Namun, mereka bakal menyeret Yeyen Tumena ke jalur hukum.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Manajer Malut United Asghar Saleh di Ternate, sebagaimana dikutip Antara, Selasa (24/6).
Imran dan Yeyen disebut melakukan praktik pemotongan gaji dan transfer pemain tanpa seizin manajemen Malut United sejak tampil di Liga 2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, para pemain lokal Malut United juga mengaku pernah dimintai uang agar bisa bermain. Praktik ini dinilai merusak nilai profesionalisme dan kepercayaan yang seharusnya dijaga dalam tim.
"Kami kecewa berat. Ada pemain yang mengaku harus menyetor uang agar bisa bermain. Fee pemain juga diambil dan itu jelas melanggar," ungkapnya.
Meski demikian, Asghar mengonfirmasi Imran Nahumarury telah mengirimkan surat pernyataan tertulis kepada manajemen, berisi pengakuan atas kesalahan dan permintaan maaf.
Dalam surat itu, Imran berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan tidak akan melakukan klarifikasi sepihak di media manapun.
"Imran sudah minta maaf secara tertulis dan berjanji tidak memperpanjang masalah ini di media. Kami menerima itu dengan lapang dada dan berharap jadi pelajaran pribadi baginya," kata Asghar.
Berbeda dengan Imran, eks Direktur Teknik Yeyen Tumena hingga saat ini belum menyampaikan permintaan maaf. Manajemen berencana membawa kasus pelanggaran ini ke PSSI dan ranah hukum.
"Kalau Yeyen tidak ada itikad baik, kami akan bawa ke jalur hukum. Ini bukan soal pribadi, tapi soal menjaga integritas klub dan dunia sepak bola Indonesia," tegas Asghar.
CNNIndonesia sudah mencoba meminta klarifikasi dari Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena. Namun, hingga saat ini keduanya belum merespons.
(jun/jun/nva)