Mendikti Respons Kasus Dugaan Bully hingga Mahasiswa Unud Bunuh Diri

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto merespons kasus dugaan Timothy Anugrah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Bali yang bunuh diri usai diduga menjadi korban perundungan atau bullying rekan-rekannya.

Menteri Brian Yuliarto mengaku kaget mendengar kabar tersebut dan sudah menghubungi Rektor Udayana.

"Kami tentu sangat kaget dan sangat prihatin dengan kejadian atau musibah yang menimpa Timothy Anugerah Saputra, salah satu mahasiswa di Universitas Udayana. Kami sudah menghubungi pak rektor [Udayana], sudah kami hubungi, kami meminta penjelasan," ujar Brian saat dikonfirmasi usai mengikuti Rapat Terbatas di rumah kediaman Presiden Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (19/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat berduka cita dan menaruh simpati terhadap korban maupun keluarga korban," sambungnya.

Brian meminta Universitas Udayana untuk terus berkomunikasi dengan keluarga TAS menindaklanjuti peristiwa tersebut. Dia juga meminta agar kampus bisa menjadi tempat yang nyaman dan aman dari tindak kekerasan termasuk perundungan.

Dalam hal ini dia menyinggung aturan Kementerian pendidikan yang mengatur seputar pencegahan dan penanganan kekerasan di kampus.

"Kami juga sudah mendapat laporan dari bapak rektor bahwa pihak rektor sudah membentuk tim untuk pertama menginvestigasi, mengecek, apa yang terjadi dan melakukan pendampingan baik untuk keluarga maupun pihak-pihak lain yang barangkali terhubung dengan kasus ini. Kemudian juga memastikan bahwa kondisi kampus betul-betul kondusif. Artinya, tidak ada lagi hal-hal seperti ini bisa terjadi. Ini jadi refleksi bagi kami di lingkungan perguruan tinggi," ucap Brian.

"Kami berharap sekali permasalahan ini bisa diselesaikan secara baik dan tentunya kepada seluruh kampus mari kita lakukan pembinaan, bangun atmosfer yang baik. Kami mengimbau teman-teman mahasiswa mari bersama-sama membangun kondisi ini," pungkasnya.

TAS yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana dinyatakan meninggal pada Rabu, 15 Oktober 2025. Berdasarkan informasi yang dihimpun, TAS tewas setelah melompat dari lantai dua gedung FISIP pada Rabu pagi. TAS menjadi korban perundungan oleh sesama mahasiswa.

Dalam proses berjalan, sebanyak enam mahasiswa UNUD yang diduga terlibat perundungan TAS telah dikeluarkan dari kampus.

Empat di antaranya adalah pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) FISIP Universitas Udayana. Mereka ialah Kepala Departemen Eksternal Maria Victoria Viyata Mayos, Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis, dan Pendidikan Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama, Wakil Kepala Departemen Minat dan Bakat Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana, serta Wakil Kepala Departemen Eksternal Vito Simanungkalit.

Dua mahasiswa lain yang mendapat sanksi serupa yaitu Putu Ryan Abel Perdana Tirta selaku mahasiswa angkatan 2023 yang menjabat sebagai Ketua Komisi II dan mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) angkatan 2022 yang menjabat sebagai Wakil Ketua BEM FKP atas nama Leonardo Jonathan Handika Putra.

Disclaimer Kesehatan Mental - rev1

(ryn/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |