Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menyatakan bahwa kehadiran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih merupakan wujud nyata kemandirian ekonomi rakyat dengan konsep dari, oleh, dan untuk masyarakat desa.
Hal itu disampaikan Ferry dalam peresmian Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Metuk, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Minggu (26/10). Ia mengatakan, Kopdes Merah Putih Metuk pun membuktikan bahwa koperasi adalah alat perjuangan kecil. Di sisi lain, jika yang kecil-kecil digabungkan, akan menjadi besar.
"Koperasi dan desa tidak bisa dipisahkan. Koperasi dan desa merupakan kekuatan bersama. Peresmian ini menjadi tanda bahwa koperasi kembali menjadi soko guru perekonomian sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945. Koperasi harus menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan peningkat kesejahteraan masyarakat Boyolali," kata Ferry, Minggu (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ferry, pembangunan fisik Kopdes Merah Putih Metuk telah melampaui standar yang sudah ditentukan. Ia pun menyampaikan apresiasi atas semangat gotong royong warga Desa Metuk dalam pembentukan koperasi ini.
Ferry mengingatkan, semakin banyak warga desa bergabung menjadi anggota koperasi, bertambah pula manfaat yang akan kembali ke masyarakat.
"Inilah bukti sebenarnya ekonomi gotong-royong, ekonomi pancasila. Gotong adalah melaksanakan kegiatan secara bersama-sama. Sedangkan royong adalah membagi manfaat untuk bersama-sama," tuturnya.
Kopdes Merah Putih Metuk memiliki lebih dari 700 anggota dan mengelola berbagai unit usaha seperti gerai sembako, apotek, klinik, gerai kantor, toko pertanian, serta gudang logistik. Menkop juga meminta agar Kopdes Merah Putih Metuk dapat memetakan kebutuhan masyarakat sekitar dan potensi desa yang dapat dikembangkan.
"Koperasi ini juga berpotensi mengembangkan komoditas unggulan desa, antara lain seperti obat atau jamu tradisional seperti Calung yang mengandung ekstrak Lumbricus Rubellus khas Desa Metuk, sayuran dataran menengah, dan padi lahan basah. Tentunya hal ini bisa membantu masyarakat dan membangun ekosistem dengan lingkungan sekitar," katanya.
Ferry pun mengajak masyarakat Desa Metuk untuk menjadikan Kopdes sebagai rumah bersama, juga tempat pertumbuhan usaha, solidaritas, dan semangat gotong royong yang diyakini akan mendorong kesejahteraan masyarakat.
"Saya berharap Kopdes Merah Putih Metuk ini bisa menularkan semangatnya dan menjadi inspirasi ke desa-desa lain se kabupaten Boyolali. Kopdes Metuk ini bukan hanya sebagai contoh bangunannya tetapi contoh dari operasionalisasi bagaimana bisa berjalan dengan sebaik-baiknya. Di sini bisa dijadikan tempat pembelajaran, untuk Kopdes lainnya," ucap Menkop.
Di kesempatan yang sama, Bupati Boyolali Agus Irawan menyampaikan dukungan terhadap program Kopdes/Kelurahan Merah Putih. Pemerintah Boyolali disebut bergerak cepat membentuk Kopdes/Kel Merah Putih di Boyolali yang juga memiliki potensi pertanian dan peternakan.
"Kami sudah memberikan subsidi Rp1 juta setiap Kopdes yang sdh terbentuk. Walaupun kecil, tetapi dapat memberikan semangat ke antar desa untuk bergerak membentuk Kopdes Merah Putih," ucap Bupati Agus.
Ia menyatakan, Kopdes/Kel Merah Putih bisa menjadi pusat perekonomian yang baru di Boyolali yang diharapkan mampu memutar ekonomi untuk kebutuhan warga sendiri.
"Kemudian juga menjadi salah satu alternatif dalam menjual hasil pertanian kita. Kopdes Merah Putih Metuk ini bisa menjadi percontohan yang luar biasa untuk Boyolali," ucapnya.
Menajer Pengelola Kopdes Merah Putih Metuk, Sumono mengatakan masyarakat Desa Metuk memiliki latar belakang cinta dengan koperasi.
"Kami semangat membentuk Kopdes Merah Putih Metuk karena jiwa kami koperasi, karena ini dari kita oleh kita untuk kita. Bagi kami tantangan bukan rintangan melainkan tantangan harus kita lalui dan harus kita selesaikan. Desa Metuk bisa bersatu maju jaya sejahtera," kata Sumono.
Hingga saat ini, Kopdes Merah Putih Metuk telah membangun sejumlah gerai, termasuk gerai sembako, klinik dan apotek desa, gudang, toko pertanian. Sejak didirikan pada 14 Oktober, Kopdes Merah Putih Metuk mencatatkan omzet mencapai Rp125 juta, didukung kolaborasi dengan UMKM setempat yang menempatkan produk seperti air mineral di gerai sembako.
(rea/rir)
















































