Minum Sambil Berdiri Disebut Bikin Beban Ginjal Lebih Berat, Benarkah?

2 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah perbincangan ramai di media sosial menyebutkan bahwa kebiasaan minum sambil berdiri bisa merusak ginjal.

Seorang warganet menyebutkan, minum sambil berdiri membuat kerja ginjal jadi lebih berat. Pasalnya, air tidak disaring sempurna oleh lambung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter spesialis penyakit dalam Tunggul Situmorang membantah hal tersebut. Menurutnya, tak ada kaitan antara minum sambil berdiri dengan kerja ginjal yang lebih berat.

"Saya kira itu enggak, hoaks itu. Hubungannya apa? Minum berdiri dan duduk sama saja," ujar Tunggul di Jakarta Selatan, Selasa (30/9), mengutip detikhealth.

Hanya saja, Tunggul menyarankan memang sebaiknya minum air dilakukan saat duduk. Pasalnya, ada risiko mengintai saat minum dilakukan sembari berdiri.

Salah satu kondisi yang bisa disebabkan oleh minum sambil berdiri asfiksia. Kondisi ini menandakan air yang masuk ke saluran yang salah, seperti sistem pernapasan.

"Kalau minum sambil berdiri yang ditakutkan asfiksia, bukan ginjalnya," ujar Tunggul.

Menukil WebMD, asfiksia terjadi saat tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. Kondisi ini bisa membuat seseorang pingsan hingga mengancam jiwa.

Dalam kondisi normal, seseorang akan menghirup oksigen. Paru-paru kemudian mengirimkan oksigen ke dalam darah, yang lalu dibawa ke setiap jaringan tubuh untuk digunakan.

Gangguan apa pun pada proses menghirup oksigen atau mengembuskan karbon dioksida dapat membuat seseorang pingsan.

Pada kasus asfiksia, oksigen tidak mencapai saluran pernapasan. Salah satu jenisnya, asfiksia fisik, terjadi saat ada sesuatu yang menghalangi pernapasan.

Tersedak jadi salah satu penyebab asfiksia. Hal ini terjadi saat makanan atau benda tersangkut di saluran pernapasan dan menghalangi udara mencapai paru-paru.

Makan dan minum sambil berdiri sendiri diketahui dapat memicu tersedak, apalagi jika dilakukan tergesa-gesa.

(asr/asr)

Read Entire Article
| | | |