Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

5 hours ago 1

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia. KHGT selain itu juga memandang seluruh bumi sebagai satu matlak, atau zona penetapan awal bulan yang berlaku serentak.

Peresmian digelar di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta pada Rabu (25/6), dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari dalam dan luar negeri.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam pidatonya menegaskan bahwa peluncuran KHGT merupakan langkah penting dalam perjalanan organisasinya untuk berkhidmat bagi dunia Islam dan peradaban umat manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini adalah hari yang sangat penting dalam sejarah perjalanan Muhammadiyah untuk berkhidmat bagi kepentingan dunia Islam khususnya, dan dunia global atau internasional pada umumnya, serta bagi peradaban umat manusia dalam memasuki era baru ke depan sebagai era pascamodern," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam pidatonya.

Haedar berujar, sejarah Islam telah membuktikan kemampuannya menembus batas geografis, dari Jazirah Arab hingga Eropa, Balkan, Rusia, Asia Timur, dan Tenggara.

Bagi Haedar, KHGT bukan sekadar agenda astronomi, tapi juga wujud nyata dari semangat Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Satu langkah maju untuk membayar utang peradaban yang terlalu lama tertunda. Ini adalah simbol bahwa Islam masih dan akan selalu relevan, visioner, dan universal.

Haedar menekankan, KHGT adalah sebuah keniscayaan yang mutlak bagi dunia Islam saat ini. Sudah terlalu lama umat Islam terpecah hanya karena perbedaan dalam menetapkan tanggal dan hari besar keagamaan.

Harapannya, inisiatif ini bisa menjadi pintu masuk bagi lahirnya ijtihad kolektif yang diterima dan dijalankan secara luas oleh umat Islam, baik di Indonesia maupun di seluruh penjuru dunia.

"KHGT adalah keniscayaan mutlak untuk mewujudkan persatuan dunia Islam," tegas Haedar.

Lanjut Haedar, KHGT adalah bagian dari tanggung jawab sejarah untuk membayar utang peradaban Islam yang terlalu lama tertunda. Dalam semangat itulah, ia mengajak umat Islam untuk melepaskan ego sektoral dan nama golongan demi kepentingan yang jauh lebih besar, yakni kesatuan umat dalam waktu.

"Mari kita mulai berubah, mengubah ijtihad kita agar dan demi hutang peradaban kita. Saya yakin kita akan terus memperkenalkan KHGT, bila perlu hilangkan nama Muhammadiyah, dan jangan ingat-ingat nama Muhammadiyah, tapi mari bersatu untuk satu hari, untuk satu tanggal yang sama, bagi seluruh kawasan dunia Islam," tutup Haedar.

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hamim Ilyas sementara itu dalam penjelasannya menyampaikan bahwa peluncuran KHGT merupakan hasil kajian mendalam yang telah diputuskan pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-32 pada Februari 2024.

Kata dia, keputusan ini mengadopsi hasil Muktamar Turki 2016 yang dianggap memenuhi syariat Islam dan berbasis ilmiah.

"Dengan mengadopsi KHGT, Muhammadiyah ingin melunasi utang peradaban. Selama 14 abad sejarah Islam, belum ada sistem kalender Islam yang berlaku secara global dan unifikatif. KHGT hadir untuk mewujudkan kesatuan waktu bagi umat Islam di seluruh dunia," papar Hamim.

Hamim melanjutkan, KHGT berlandaskan tiga prinsip utama: Keseragaman hari dan tanggal di seluruh dunia untuk memulai bulan baru; Penggunaan hisab (perhitungan astronomi) sebagai metode penentuan waktu, yang memungkinkan peramalan jadwal penanggalan jauh ke depan; dan Kesatuan matlak, yaitu anggapan bahwa seluruh permukaan bumi merupakan satu zona waktu untuk kalender Islam.

Guna mendukung implementasi KHGT, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah telah mengembangkan tiga perangkat lunak berbasis ilmu falak mutakhir. Pertama, Hisab Muhammadiyah, aplikasi desktop untuk komputer dan laptop.

Kedua, aplikasi web yang dapat diakses melalui situs resmi khgt.muhammadiyah.or.id. Ketiga, MASA, aplikasi Android yang tersedia untuk pengguna ponsel pintar.

Seluruhnya, kata Hamim, tersedia dalam tiga bahasa, yakni Indonesia, Arab, dan Inggris, untuk menjangkau umat Islam secara global. Dilengkapi peta interaktif, aplikasi ini memvisualisasikan parameter KHGT secara akurat dan ramah pengguna.

Muhammadiyah, dengan peluncuran KHGT ini bukan cuma menegaskan komitmennya terhadap kemajuan peradaban Islam, tetapi juga menghadirkan solusi praktis dan ilmiah untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia melalui keseragaman waktu.

(kum/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |