Mutiara dari Nusa Tenggara Itu Bernama Emil Audero

7 hours ago 2

ANALISIS

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia

Jumat, 31 Okt 2025 07:34 WIB

Emil Audero yang menunjukkan konsistensi dan impresi pada awal musim layak menjadi aset berharga bagi kesebelasan yang ia bela. Emil Audero menunjukkan kualitas apik pada sepertiga awal musim bersama Cremonese. (Dok. @emil_audero)

Jakarta, CNN Indonesia --

Konsisten dan impresif jadi dua kata yang mewakili performa Emil Audero di awal musim ini. Status aset berharga kian tegas dengan sosok kiper Timnas Indonesia itu.

Audero membuktikan diri sebagai kiper level tinggi. Setelah mengakhiri masa peminjaman di Serie B dengan Palermo musim lalu, ia pindah ke Cremonese yang promosi ke Serie A.

Persaingan ketat posisi kiper di Como, klub pemilik Emil saat ini, jadi alasan kuat kiper 28 tahun itu memilih tambatan baru. Menit bermain adalah faktor logis bagi eks penjaga gawang Juventus dan Inter Milan itu untuk menjaga kualitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, Emil mampu mengemban tanggungjawab itu dengan baik. Hanya cedera yang memaksa langkah kiper kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat itu berhenti dalam empat pertandingan di Serie A.

Lima laga yang dilakoni Emil di Serie A pun berjalan manis. Kalau tidak menang, ya clean sheet. Ada tiga kemenangan yang ditorehkan dan dua laga imbang tanpa kebobolan.

Tercatat tiga clean sheet diperoleh Emil dalam lima laga Serie A. Dari jumlah itu, kiper berpostur 189 cm itu hanya kebobolan tiga kali.

Kembalinya Emil berlaga di bawah mistar dibayar dengan penampilan berkelas. Saat kembali tampil, kemenangan 2-0 didapatkan Cremonese atas Genoa.

Berdasarkan situs Fotmob, Emil nyaris selalu mendapat nilai di atas 7 dari lima laga. Hanya ada satu laga diberi ponten 6,9 ketika kebobolan dua kali kontra Sassuolo.

Lebih lanjut, ada total 24 tendangan plus sundulan yang diterima Emil dalam lima laga tersebut. Cuma tiga kali percobaan yang berbuah gol bagi lawan. Sehingga, Emil punya 21 kali penyelamatan dengan 88 persen tingkat kesuksesan.

Dengan statistik itu, Emil turut berperan membawa Cremonese bersaing di kasta tertinggi sepak bola Italia. Skuad La Cremo jadi tim promosi terbaik hingga pekan kesembilan Serie A.

Sementara ini, Emil dan kawan-kawan bertengger di peringkat kedelapan dengan 14 poin. Sedangkan tim promosi lain, Sassuolo ada di posisi ke-10 dan Pisa terseok-seok di urutan ke-17.

Konsistensi jadi tantangan Emil untuk mengerek tim ke posisi yang lebih tinggi. Selain itu, kualitas yang terjaga sekaligus bisa mempertahankan karier Emil di level tertinggi.

Baca lanjutan analisis ini di halaman selanjutnya>>>


Read Entire Article
| | | |