CNN Indonesia
Senin, 02 Jun 2025 19:59 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total utang masyarakat Indonesia di layanan Buy Now Pay Later (BNPL) alias paylater mencapai Rp29,59 triliun per April 2025.
Jumlah tersebut berasal dari industri perbankan dan juga multifinance yang menyediakan layanan BNPL.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae melaporkan kredit paylater perbankan mencapai Rp21,35 triliun per April 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Per April 2025, baki debet kredit BNPL tumbuh 26,59 persen menjadi Rp21,35 triliun dengan jumlah rekening mencapai 24,36 juta," katanya dalam Konferensi Pers RDKB Mei 2025 secara daring, Senin (2/6).
Dian mengatakan porsi kredit BNPL terhadap total kredit perbankan tercatat sebesar 0,27 persen.
"Ini tentu masih sangat kecil dibandingkan total kredit perbankan, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya (PVML) OJK Agusman melaporkan kredit paylater melalui perusahaan pembiayaan atau multifinance mencapai Rp8,24 triliun pada periode yang sama. Angka ini naik 47,11 persen (yoy).
"Untuk pembiayaan buy now pay letter (BNPL) oleh perusahaan pembiayaan pada April 2025 meningkat sebesar 47,11 persen yoy. (Sementara) di Maret yang lalu tercatat (tumbuh) 39,28 persen yoy atau menjadi Rp8,24 triliun," ujar Agusman.
Ia mencatat pembiayaan bermasalah paylater yang tercermin dari NPF (Non Performing Financing) gross tercatat sebesar 3,78 persen (gross). Angka ini naik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,48 persen.
(fby/agt)