CNN Indonesia
Selasa, 11 Nov 2025 18:02 WIB
Penampakan lokasi ledakan bom bunuh diri di depan gedung pengadilan Islamabad, Pakistan pada Selasa (11/11). Foto: REUTERS/Waseem Khan
Jakarta, CNN Indonesia --
Pakistan menetapkan "state of war" atau "dalam keadaan perang", pasca insiden bom bunuh diri yang menewaskan 12 orang di ibu kota Islamabad hari ini, Selasa (11/11).
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, mengatakan negaranya dalam keadaan perang dan menegaskan bahwa serangan ini harus dianggap sebagai sebuah seruan untuk bangkit atau "wake-up call".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam situasi seperti ini, sia-sia berharap lebih besar akan keberhasilan negosiasi dengan para penguasa Kabul (Afghanistan)," kata Asif di X.
"Para penguasa Kabul dapat menghentikan terorisme di Pakistan, tetapi membawa perang ini hingga ke Islamabad adalah pesan dari Kabul, yang bisa direspons dengan kekuatan penuh oleh Pakistan," imbuhnya, dilansir Al Jazeera.
Ledakan yang terjadi di Islamabad hari ini menyebabkan 12 orang tewas. Sejumlah video yang diambil dari lokasi peristiwa menunjukkan api dan gumpalan asap mengepul ke udara dari sebuah mobil yang terparkir di belakang security barier gedung pengadilan Islamabad.
Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, mengatakan seorang pelaku bom bunuh diri yang melancarkan aksi tersebut.
"Penyerang mencoba memasuki gedung pengadilan, tetapi gagal, dan malah menargetkan kendaraan polisi," ungkap Naqvi.
Dia belum menyebut kelompok mana yang bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. Namun dia memastikan pihak berwenang tengah menyelidiki semua aspek serangan tersebut.
Konflik Afghanistan dan Pakistan yang berlangsung sejak Oktober lalu dipicu masalah perbatasan kedua negara.
Ketegangan kedua negara meningkat pada Sabtu (11/10), ketika kedua belah pihak saling tembak di beberapa wilayah perbatasan.
Afghanistan menegaskan serangan mereka pada Oktober lalu adalah pembalasan atas pelanggaran berulang yang dilakukan Pakistan di wilayah Afghanistan.
Sementara Pakistan menuduh Afghanistan menyembunyikan milisi Taliban yang bersekutu dengan Taliban Pakistan atau yang dikenal dengan akronim TTP, yang dituduh terlibat sejumlah serangan mematikan.
(dna/bac)














































