CNN Indonesia
Selasa, 03 Jun 2025 13:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Para pedagang hewan kurban mengeluhkan penjualan pada Iduladha tahun ini turun 30 hingga 50 persen dibandingkan tahun lalu.
Munir, salah satu pedagang sapi kurban di Jalan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, mengatakan penjualannya turun lebih dari 50 persen dari Iduladha 2024.
"Tahun lalu banyak sekali (penjualan). Tahun ini meleset sekali penjualannya turun," katanya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (3/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak pekan lalu, ia hanya mampu menjual 32 ekor sapi. Sedangkan tahun lalu ia bisa menjual hingga 85 ekor sapi.
"Enggak sampai setengah (dari tahun lalu), turun sekitar 50 persen. Habisnya orang mesen cuma segitu," katanya.
Munir menceritakan ia menjual sapi dengan harga kisaran Rp15 juta hingga Rp35 juta per ekor dengan berat 2,5 kuintal hingga 7 kuintal. Rata-rata konsumen membeli sapi seharga Rp21 juta yang beratnya 400 kuintal.
Ia mengatakan turunnya penjualan membuat omsetnya tahun ini turun ke Rp600 juta, padahal tahun lalu ia bisa mendapatkan hingga Rp1 miliar.
"Kalau pendapatan kotor sekitar Rp600 juta, kalau tahun lalu itu sampai Rp1 miliar," katanya.
Ia mengatakan penurunan penjualan tidak hanya dirasakan olehnya, tetapi juga pedagang sapi lainnya.
"Teman-teman saya juga turun. Ini saya termasuk banyak, yang lain ada cuma laku 15 ekor," katanya.
Anjloknya penjualan juga dirasakan oleh Rohman, pedagang kambing di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat. Penjualan kambingnya turun hingga 30 persen.
"Penjualan sama turun juga kurang lebih 30 persen. Saya di sini udah satu minggu. Mungkin dampak dari situasi ekonomi sekarang," katanya.
Ia bercerita kambing yang laku baru 60 persen dari 70 ekor yang ia siapkan. Artinya, kambing yang laku baru 42 ekor. Sedangkan tahun lalu ia bisa menjual hingga 90-an ekor kambing.
"Kalau tahun lalu bisa bawa 100 ekor, paling sisanya 1 sampai 2 ekor," ucapnya.
Untuk harga, Rohman mengatakan tidak banyak berubah dibandingkan tahun lalu di kisaran Rp2,8 juta - Rp7 juta per ekor. Rata-rata konsumen katanya membeli 1 hingga 3 ekor.
Kendati demikian, ia enggan menyebutkan omset yang diperoleh.
(fby/pta)