Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto belanja senjata impor dengan total nilai US$65,04 juta atau setara Rp1,06 triliun (asumsi kurs Rp16.424 per dolar AS) pada Januari-Juli 2025.
Kebijakan itu diketahui dari data Badan Pusat Statistik (BPS). Dilansir CNBC Indonesia, impor senjata ini mencakup senjata dengan kode HS 93019000, HS 93069010, dan HS 93069090.
Senjata-senjata itu diimpor dari Uni Emirat Arab (UEA), Amerika Serikat (AS), sampai Italia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Impor dengan kode HS 93019000 alias senjata militer selain revolver, pistol, dan senjata yang termasuk dalam pos 9307, 930110, 930120 senilai US$46,83 juta. Senjata-senjata ini diimpor dari UEA senilai US$25,84 juta, AS senilai US$11,58 juta, Italia senilai US$7,3 juta, dan negara lain senilai US$2,03 juta.
Impor dengan kode HS 93069010 yang meliputi bom, granat, torpedo, ranjau, rudal, dan amunisi perang sejenisnya serta bagian-bagiannya sejumlah US$17,84 juta. Senjata jenis ini diborong dari Prancis dengan nilai US$12,66 juta, Republik Ceko senilai US$2,52 juta, Korea Selatan senilai US$1,67 juta, dan negara lainnya senilai US$979,82 ribu.
Impor dengan kode HS 93069090 alias amunisi dan proyektil lainnya serta bagian-bagiannya, termasuk peluru dan cartridge wads diimpor sebesar US$358,67 ribu. Kelompok senjata ini diimpor dari AS sebesar US$255,09 ribu, Korea Selatan US$103,50 ribu, Jepang US$73, serta negara lainnya US$5.
Belanja senjata Prabowo semester I 2025 ini melonjak 43,89 persen dibandingkan periode yang sama di 2024. Pada Januari 2024 hingga Juli 2024 lalu, BPS mencatat impor senjata yang dilakukan Pemerintah Indonesia mencapai US$45,2 juta alias Rp742,39 miliar.
Sebelumnya, modernisasi alutsista menjadi salah satu perhatian pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia memasukkan kebijakan itu dalam program Pertahanan Rakyat Semesta.
Pada pidato nota keuangan tahun ini, Prabowo menyebut Pertahanan Rakyat Semesta menjadi satu dari delapan program prioitas tahun depan.
"Kita ingin damai, tapi kita mengerti sejarah manusia mengajarkan kepada kita bahwa mereka yang tidak mempunyai pertahanan yang kuat biasanya dilindas oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat, biasanya kekayaannya diambil dirampok dan itulah yang terjadi ratusan tahun kepada bumi nusantara kita ini," kata Prabowo saat berpidato di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).
(skt/dhf)