Pengurus soal Viral Santri Ikut Ngecor Ponpes Lirboyo: Amal Jariyah

4 hours ago 2

Surabaya, CNN Indonesia --

Sebuah video memperlihatkan ratusan santri tengah ikut mengecor gedung bertingkat viral di media sosial. Video itu diduga diambil di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Video ini ramai menuai beragam respons, apalagi santri yang dilibatkan dalam pembangunan itu tengah disorot usai tragedi gedung di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang ambruk dan menimpa ratusan orang yang sedang salat pada Senin (29/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH Oing Abdul Muid atau Gus Muid angkat bicara. Ia menyebut keterlibatan santri dalam pengecoran gedung itu adalah pengejewantahan pesantren sebagai ladang amal jariyah.

"Di pondok pesantren [Lirboyo] itu juga di pondok pesantren lain itu, ya mohon dimaklumi, lah. Jadi kayak proyek bangunan itu cara pandang kita itu sebagai ladang amal jariyah," kata Gus Muid saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (1/10).

Dalam ajaran Islam, amal jariyah adalah perbuatan baik yang pahalamya terus mengalir tanpa bisa terputus. Karena manfaatnya yang terus dirasakan oleh orang lain, bahkan setelah orang yang melakukannya meninggal dunia, sehingga pahalanya tidak terputus. Istilah 'jariyah' berasal dari bahasa Arab yang berarti 'mengalir'.

Sehingga, kata Gus Muid, banyak pihak yang ingin terlibat, karena mereka hendak mendapatkan pahala jariyah tersebut. Termasuk para santri yang berpartisipasi dalam pembangunan gedung itu.

Ia menegaskan, para santri yang ikut dalam pekerjaan pengecoran itu melakukannya dengan kemauan sendiri, bukan karena instruksi dari kiai atau gus.

"Dan mereka yang tidak memiliki tempat, materi ya biasanya membantu lewat tenaga gotong-royong. Ya. Kita mohonlah untuk dapat dilihat dari positifnya," ujarnya.

Lebih lanjut, Gus Muid menegaskan bahwa pekerjaan pembangunan fasilitas di Lirboyo tidak sepenuhnya ditangani santri. Dalam keseharian, ada tukang profesional yang menggarap proyek, sementara santri biasanya hanya membantu di saat-saat tertentu.

"Yang di video itu cuma ngecor aja. Kalau di hari-hari biasa ya tukang. Kalau santri paling membantu tukang saja. Ya ada tukang profesional," katanya.

Tradisi santri ikut berpartisipasi membangun fasilitas pesantren disebut sudah berlangsung lama. Bahkan, menurutnya, sejak awal berdirinya Ponpes Lirboyo pada 1910, para santri sudah terbiasa membuat bangunannya sendiri.

"Jadi, kalau di Lirboyo begini. Di riwayatnya itu dulu kiai pendirinya, Kiai Abdul Karim itu kan orangnya tidak pernah memiliki rencana untuk membangun tempat tinggal santri. Lalu kemudian banyak orang datang di sini bilang 'saya ingin ngaji dengan kiai dan bertempat tinggal di sini' dijawab [oleh kiai] 'sampeyan bikin sendiri'. Jadi dulu kamar santri itu yang bikin santri sendiri," ucapnya.

Meskipun demikian, ia memastikan bahwa keselamatan santri tetap menjadi perhatian pihak pesantren. Menurutnya, kejadian gedung ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, menjadi pelajaran penting bagi semua pesantren.

"Ya, kita terima kasih diberi kritikan [oleh netizen]. Kita akan koreksi diri. Kalau memang ada yang perlu di evaluasi kita akan evaluasi," ucapnya.

"Ya tentu. Kalau apa yang terjadi di pondok Al khoziny itu kan yang akan menjadi intropeksi ya, bagi semua pesantren," tambahnya.

Ia juga menyinggung soal sumber dana pembangunan di pesantren. Menurutnya, mayoritas pembangunan di Lirboyo didanai secara mandiri oleh pesantren, dengan bantuan pemerintah hanya sebagian kecil.

"Bukan kita anu [pamer] ya, kita harus apresiasi selama ini kita itu kemandiriannya kuat. Tidak kemudian seperti sekolah-sekolah negeri yang apa dan dari APBN, APBD, hanya bantuan. Ya, mayoritas dana-dana di pesantren yaitu yang saya tahu dari Lirboyo itu ya mandiri," ujar dia.

Gus Mujib pun berharap masyarakat melihat fenomena ini dari sisi positif, karena gotong royong santri dalam pembangunan pesantren merupakan tradisi yang telah melekat dan bagian dari kemandirian pesantren.

"Ya kita mohon perlu maslahatkan. dan beri masukkan yang baik gitu aja. Jangan olok-olok yang seperti itu," pungkasnya.

(frd/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |