CNN Indonesia
Senin, 27 Okt 2025 00:15 WIB
Ilustrasi bencana tanah longsor. (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)
Bandung, CNN Indonesia --
Bencana tanah longsor menerjang wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Minggu (26/10) sore sekitar pukul 17.45 WIB.
Pergerakan tanah dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan tersebut sejak beberapa jam sebelumnya. Material longsor dilaporkan menutup area Kampung Pasir Buleud, Desa Cinengah, Kecamatan Rongga.
Dampak bencana ini cukup signifikan. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, salah satu fasilitas pendidikan, yakni Pondok Pesantren Attohiriyah di Desa Cinengah, dilaporkan rusak berat karena tertimbun material longsoran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tragedi ini turut memakan korban jiwa. Seorang santriwati bernama Nuri binti Pudin (15 tahun) dipastikan meninggal dunia setelah tubuhnya tertimbun material longsor.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Bandung Barat bersama aparat setempat langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen dan proses evakuasi.
"Tim gabungan mengevakuasi korban dan memastikan area sekitar aman dari potensi longsor susulan. Korban telah dibawa ke Puskesmas (PKM) terdekat untuk penanganan lebih lanjut, sementara proses pendataan masih berlangsung di lapangan untuk memastikan tidak ada korban tambahan," ujar Pranata Humas BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, saat dihubungi.
Saat ini, BPBD Provinsi dan Kabupaten terus berkoordinasi intensif demi mempercepat penanganan darurat. Hadi Rahmat menegaskan bahwa tim di lapangan tetap siaga penuh untuk mengantisipasi potensi bencana lanjutan, mengingat wilayah Bandung Barat masih diguyur hujan lebat dalam beberapa hari terakhir.
Hadi juga menyampaikan imbauan tegas kepada masyarakat, terutama yang bermukim di zona rawan, untuk senantiasa waspada.
Warga diminta segera melapor jika mendapati indikasi awal pergerakan tanah di sekitar permukiman. BPBD Jawa Barat secara khusus akan meningkatkan pemantauan di wilayah selatan Bandung Barat yang dikenal memiliki kontur tanah labil.
Hingga laporan ini dirangkum pada pukul 20.15 WIB, situasi di lokasi utama telah dalam penanganan intensif, namun pengawasan ketat masih diberlakukan untuk menjamin keamanan warga terdampak.
(csr/wiw)


















































