Populer Lagi di Tahun 2025, Ini 5 Cara Memulai Gaya Hidup Slow Living

7 hours ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kalau beberapa tahun belakangan hustle culture sedang booming dan kebanyakan dilakukan oleh generasi milenial, pada 2025 ini tren mulai bergeser ke slow living lagi.

Disebut 'lagi' karena konsep ini bukanlah sesuatu yang baru. Menurut City Live, slow living berakar dari gerakan slow food pada tahun 1980-an di Italia sebagai reaksi terhadap maraknya fast food.

Seiring waktu, ide memperlambat tempo hidup ini berkembang ke berbagai aspek hidup, seperti traveling, fesyen, hingga pola asuh anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, slow living bukan lagi gaya hidup niche, tapi sudah menjadi tren utama di berbagai kalangan.

Pertanyaan kemudian muncul soal mengapa konsep slow living baru kembali sekarang? Salah satu jawabannya adalah karena ketidakpastian global yang dihadapi masyarakat dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Dimulai dari pandemi pada 2020 lalu, tekanan ekonomi, hingga yang terbaru ancaman Perang Dunia III. Rentetan pengalaman ini membuat jutaan orang memikirkan ulang prioritas hidup, dan tak sedikit yang mendambakan cara hidup lebih sederhana.

Cara memulai gaya hidup slow living

Di media sosial, konten tentang slow living semakin banyak, mulai dari rutinitas pagi dengan meditasi dan journaling, memasak santai, hingga kebiasaan kerja yang lebih terencana dan tidak terburu-buru.

Jika ingin menerapkannya dalam keseharian, mungkin kamu pun bertanya-tanya: harus mulai dari mana? Berikut ini beberapa cara mudah memulai gaya hidup slow living yang bisa kamu coba di 2025.

1. Lakukan detoksifikasi perangkat digital

ilustrasi main HP di kasur.Ilustrasi. Menjauhkan diri dari kebiasaan scroliing media sosial jadi salah satu cara memulai slow living. (iStockphoto/monkeybusinessimages)

Sebagai langkah awal untuk slow living, kamu bisa mulai dengan mengurangi ketergantungan pada perangkat digital. Banyak dari kita hidup dalam kondisi terlalu terhubung dan menerima terlalu banyak informasi.

Jadi, penting untuk mencoba putus koneksi dari perangkat digital dan mulai mengisi waktu dengan aktivitas analog.

Tips dari Country Living, kamu bisa mengganti waktu scrolling media sosial dengan membaca buku, membuat kue, atau journaling. Hal-hal tersebut dapat membantu kamu lebih tenang.

Aktivitas-aktivitas ini membawa kamu pada cara hidup yang lebih mindful dan jauh dari hiruk-pikuk digital.

2. Terapkan JOMO (joy of missing out)

Jadi semacam antitesis dari FOMO (fear of missing out), tren slow living pada 2025 ini mengajak kita untuk merayakan JOMO atau bahagia karena melewatkan sesuatu.

Kamu harus berani berkata 'tidak' pada hal-hal yang tidak sejalan dengan prioritasmu supaya tidak mudah kelelahan.

Mulailah dengan mengenali apa yang benar-benar penting buatmu. Setiap kali ada undangan atau ajakan yang datang, tanyakan pada diri sendiri apakah itu sesuai dengan prioritasmu. Jika tidak, jangan ragu untuk menolak.

3. Prioritaskan perawatan diri

Menurut Wild Linens, self-care adalah bagian penting dari slow living. Tidak sekadar memanjakan diri, tetapi mengakui dan memenuhi kebutuhan fisik, emosional, serta mental kamu.

Sisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang menyehatkan tubuh dan jiwa, seperti membaca, yoga, mandi santai, atau berjalan santai di alam. Tidak perlu yang mahal-mahal, seperti pergi ke spa atau tempat pijat dan refleksi.

Perawatan diri bukan tindakan egois, melainkan bentuk cinta pada diri sendiri. Dengan rutin melakukannya, kamu akan lebih siap menghadapi tantangan hidup dengan ketenangan.

4. Terapkan minimalisme dalam kehidupan

woman asian doing housework or chores with washing machine laundry holding basket for loading clothes and in the room, happy housekeeping everyday concept.Ilustrasi. Menerapkan minimalisme juga jadi salah satu cara memulai slow living. (Istockphoto/champlifezy)

Lingkungan atau space yang berantakan sering kali mencerminkan pikiran yang penuh sesak. Slow living mendorong kita untuk menyederhanakan hidup, dan minimalisme adalah kunci untuk mencapai kejernihan mental tersebut.

Kamu bisa mulai dengan menata ulang tempat tinggalmu dengan membuang atau mendonasikan barang yang tidak lagi berguna. Minimalisme bukan berarti hidup dengan barang sesedikit mungkin, melainkan hidup dengan barang yang benar-benar memberikan nilai dan makna.

5. Dekatkan diri dengan alam

Alam memiliki kekuatan luar biasa untuk menenangkan dan mengajak kita melambat. Cara mendekatkan diri dengan alam bisa dilakukan dengan hiking di hutan, piknik di taman, atau sekadar duduk santai di halaman rumah.

Menyatu dengan alam dapat memberikan rasa damai dan keseimbangan. Jadi, luangkan waktu secara rutin untuk berinteraksi dengan alam. Momen-momen ini bakal mengingatkan kita pada keindahan dan kesederhanaan yang menjadi inti dari slow living.

Itulah beberapa cara memulai gaya hidup slow living pada 2025 ini. Slow living bukan hanya tren, tetapi sebuah cara hidup yang membebaskan kita dari tekanan dunia serba cepat.

Yuk, coba mulai gaya hidup slow living sekarang, masih belum terlambat!

(rea/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |