tim | CNN Indonesia
Jumat, 24 Okt 2025 20:30 WIB
Presiden Ekuador Daniel Noboa mengeklaim orang tak dikenal melakukan upaya pembunuhan terhadap dirinya menggunakan cokelat dan selai. (Foto: AFP/HANDOUT)
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Ekuador Daniel Noboa mengeklaim orang tak dikenal melakukan upaya pembunuhan terhadap dirinya menggunakan cokelat dan selai.
Noboa mengatakan cokelat dan selai itu dicampur dengan bahan kimia yang berbahaya dan diberikan kepadanya di acara publik. Dia juga menyebut tindakan tersebut disengaja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak mungkin terjadi secara tidak sengaja. [Bahan-bahan itu] mengandung tiga zat beracun dengan konsentrasi tinggi," kata Naboa pada Kamis (23/10), dikutip AFP.
Dia juga mengatakan punya bukti yang mendukung klaim tersebut. Noboa meyakini racun tersebut tak mungkin berasal dari produk asli.
Tuduhan ini merupakan kali kedua Noboa menuduh ada upaya pembunuhan terhadap dirinya di tengah protes anti pemerintah.
Pada awal Oktober, pemerintah menyatakan kendaraan Noboa punya bekas peluru setelah iring-iringan mobil diserang kelompok pengunjuk rasa. Massa melempar batu dan marah karena kenaikan harga bahan bakar.
Menteri Pertahanan Gian Carlo Loffredo menyebut bekas peluru itu sebagai percobaan pembunuhan. Namun, tak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
"Tidak ada seorang pun yang melemparkan bom molotov ke dirinya sendiri atau meracuni dirinya dengan cokelat, atau melempar batu ke dirinya sendiri," kata Noboa.
Beberapa pakar menilai klaim Noboa soal percobaan pembunuhan bisa jadi cara menggambarkan para pengunjuk rasa sebagai kelompok yang melakukan kekerasan demi keuntungan politik.
Noboa sedang mempersiapkan referendum yang diharapkan bakal membuka jalan merancang konstitusi yang lebih ketat terhadap kejahatan terkait narkoba.
Ekuador telah menjadi pusat transit kokain utama antara produsen utama Kolombia dan Peru, serta konsumen di seluruh dunia.
Angka pembunuhan terus melonjak, sementara pengeboman mobil, pembunuhan massal, dan pembantaian di penjara menjadi hal rutin.
(rds/rds)

















































