CNN Indonesia
Jumat, 26 Sep 2025 21:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan sebagian dari total 200 pengemplang pajak mulai membayar kewajibannya.
Dari total tunggakan Rp60 triliun, sebanyak Rp5,1 trillun telah dibayar ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Hingga September terdapat 84 wajib pajak yang telah melakukan pembayaran atau angsuran dengan total nilai Rp5,1 triliun. Ini akan kita kejar terus, sampai akhir tahun sudah clear lah," kata Purbaya dalam media briefing di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (26/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purbaya menyebut dari 200 penunggak pajak, mayoritas berasal dari perusahaan. Sedangkan penunggak perseorangan jumlahnya relatif sedikit.
"Alasannya sederhana yaitu skala kewajiban pajak yang besar belum umumnya muncul dari aktivitas korporasi," ucap Purbaya.
Purbaya pun bertekad akan terus mengejar para pengemplang pajak.
"Yang jelas mereka enggak bisa lari sekarang," katanya.
Purbaya sebelumnya mengancam para 200 pengemplang pajak dengan total Rp60 triliun untuk segera melunasi kewajibannya dalam 1 minggu ke depan.
"Itu yang enggak bayar pajaknya ada Rp60 triliun kan, yang pembayar pajak terbesar, sudah inkrah. Itu dalam waktu seminggu akan saya paksa bayar," tegas Purbaya selepas Rapat Paripurna di DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (23/9).
"Tahun ini (2025), pasti masuk (tunggakan Rp60 triliun ke kas negara). Kalau enggak (bayar pajak), dia susah hidupnya di sini!" ancam sang Bendahara Negara.
Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu mengklaim dirinya juga telah mengantongi informasi tentang penggelapan pajak besar di Indonesia. Akan tetapi, Purbaya mengaku belum bisa mengungkapkan hal tersebut ke publik.
(fby/sfr)