Jakarta, CNN Indonesia --
Ratusan RT di berbagai wilayah Jakarta terendam banjir pada awal Juli 2025. Banjir juga mengakibatkan ratusan warga sempat mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta awalnya melaporkan 49 RT terendam banjir pada Minggu (6/7) pagi.
Banjir kemudian meluas hingga ke lebih 50 RT pada Minggu sore. Ratusan warga juga mulai mengungsi. Pada Senin (7/7) dini hari, banjir meluas ke 141 RT dan tujuh ruas jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir mulai surut sejak Senin pagi hingga malam. Per Senin malam, tinggal enam RT yang terendam banjir dan sudah tidak ada warga yang mengungsi. Namun, banjir kembali merendam 35 RT pada Selasa (8/7) pagi.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjelaskan banjir yang terjadi di Jakarta disebabkan curah hujan tinggi, banjir kiriman dan rob.
"Memang baru pertama kali dalam kepemimpinan saya selama 4 bulan ini, inilah banjir yang terjadi bersamaan. Yang pertama adalah banjir kiriman, yang kedua adalah banjir karena curah hujan yang ada di tempat di Jakarta, yang ketiga pas bersamaan, rob atau permukaan air lautnya naik," kata Pramono di Jakarta Timur, kemarin.
Ia mengatakan permukaan air laut di Jakarta baru turun pada Minggu pukul 22.30 Wib. Pramono mengaku saat itu langsung memerintahkan jajarannya untuk mengerahkan pompa-pompa air.
Pramono mengatakan jika pompa-pompa tidak digunakan pada Minggu malam, ada kemungkinan daerah-daerah strategis di Jakarta terendam banjir.
"Tetapi akhirnya dipompa pelan-pelan daerah-daerah strategis seperti Bundaran HI, Istana dan sebagainya yang kita rawat jangan sampai apa, kena banjir sedikit pun," kata dia.
Ia meminta jajarannya siaga mengatasi potensi banjir beberapa hari ke depan. Pramono mengatakan berdasar perkiraan dari BMKG, ada kemungkinan Jakarta diguyur hujan dan terjadi rob.
"Dari ramalan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, ada kemungkinan satu-dua hari ini ada rob, permukaan air naik dan sekaligus ada hujan, dan itu saya sudah meminta kepada Ibu Ika (Kepala Dinas SDA) dan teman-teman, kita standby untuk mengatasi itu," ujarnya.
Pramono juga mengaku belum tidur karena menangani banjir yang merendam ratusan RT di Jakarta sejak Minggu. Ia mengatakan selama empat bulan menjabat, baru kali ini banjir terjadu bersamaan akibat curah hujan tinggi, banjir kiriman dan rob.
"Kalau dilihat mata saya, Ibu Ika (Kepala Dinas SDA) dan sebagainya, kami rata-rata belum ada yang tidur, karena memang baru pertama kali dalam kepemimpinan saya selama 4 bulan ini, inilah banjir yang terjadi bersamaan," kata Pramono.
(yoa/dal)