CNN Indonesia
Kamis, 30 Okt 2025 15:04 WIB
Timnas Voli Putri Indonesia U-18 raih medali perak di AYG 2025. (Dok PBVSI)
Jakarta, CNN Indonesia --
Pelatih Timnas Voli Putri Indonesia U-18 Marcos Sugiyama mengaku bangga dan tak menyangka timnya mampu menembus partai final Asian Youth Games (AYG) 2025 hingga akhirnya finis sebagai runner-up dan meraih medali perak.
Timnas Voli Putri Indonesia harus puas menjadi runner-up setelah menelan kekalahan dramatis 2-3 (26-28, 25-20, 25-18, 17-25, 14-16) dari Iran dalam partai final yang berlangsung di Bahrain pada Rabu (29/10).
"Kami bangga bisa sampai di titik ini. Para pemain tampil luar biasa dan memberi permainan yang berarti bagi lawan-lawan mereka," ujar Marcos usai pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penampilan Timnas Voli Putri Indonesia U-18 di AYG 2025 cukup impresif. Mengawali dari fase grup, Timnas Voli Putri Indonesia U-18 sukses menyapu bersih dua pertandingan di Grup C dengan kemenangan.
Dalam pertarungan di Pool E Klasifikasi 1-8, Indonesia mencatatkan dua kemenangan dan sekali kalah. Indonesia kemudian lolos ke babak perempat final sebagai runner up Pool E.
Di babak perempat final AYG 2025, Indonesia sukses mengalahkan China dengan skor meyakinkan 3-0.
Kemudian di semifinal Timnas Voli Putri Indonesia U-18 sukses menaklukkan Thailand 3-0. Lalu di partai final Indonesia kalah 2-3 dari Iran. Meski harus puas dengan medali perak, pencapaian ini melampaui target tim.
"Penampilan mereka sangat cerdas dan solid. Kami memang sempat kehilangan momentum di beberapa momen penting, terutama di tie break, tapi secara keseluruhan perkembangan tim ini luar biasa," ucap Marcos.
"Tim pelatih bekerja keras membangun fondasi kuat bagi generasi muda ini. Saya yakin para pemain ini memiliki talenta besar dan akan menjadi tulang punggung tim senior Indonesia di masa depan," kata Marcos menambahkan.
Pelatih yang baru bergabung dengan Timnas Voli Putri Indonesia U-18 sejak Mei 2025 itu juga menyoroti karakter permainan yang mulai terbentuk di skuad muda ini.
"Saya melihat voli Indonesia mulai memiliki identitas permainan sendiri, mirip dengan gaya Jepang tapi dengan karakter khas Indonesia. Tantangannya kini adalah menjaga disiplin dan konsistensi," kata Marcos.
(rhr/rhr/har)


















































