Resah dan Gelisah Pedagang Pasar Barito yang Bakal Direlokasi Hari Ini

15 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan akan mulai mengeksekusi pemindahan pedagang Lokasi Sementara (Loksem) Pasar Barito, Kebayoran Baru, pada hari ini, Minggu (3/8).

Namun para pedagang masih resah dan gelisah bakal dipindah ke lokasi baru yang jauh dari tempat lama, yakni di kawasan Lenteng Agung, sekitar 14 kilometer ke arah selatan dari Pasar Barito.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pedagang akan direlokasi ke sejumlah pasar lain di bawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya sebagai bagian dari proyek pembangunan Taman ASEAN.

"Kami akan bantu semuanya, seperti kendaraan angkut dan lainnya," kata Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar, Jumat (1/8).

Pemkot Jaksel menargetkan Loksem Barito kosong pada hari ini. Anwar memastikan para pedagang akan tetap mendapat perhatian hingga relokasi selesai dan mereka menempati lokasi binaan (lokbin).

Camat Kebayoran Baru Achmad Basyaruddin juga menyatakan pihaknya ikut membantu proses pemindahan. Ia menambahkan sejak beberapa hari lalu sudah ada pedagang yang pindah secara mandiri ke pasar tujuan.

Pasar Barito selama ini dikenal sebagai pusat hewan peliharaan dan kuliner. Lokasinya menempel ke Taman Langsat dan berada di seberang Taman Ayodya, dua dari tiga taman yang akan digabung menjadi Taman ASEAN.

Meski begitu, sejumlah pedagang menyampaikan keresahan mereka. Mayoritas pedagang mengaku tidak menolak relokasi, namun meminta waktu tambahan karena lokasi baru belum siap digunakan.

"Bukan berarti kita menolak, tapi minta penangguhan waktu sampai 2026. Karena pun di Tanah Lenteng Agung juga belum jadi," kata Danang yang yang berjualan hamster dan perlengkapan perawatan hewan peliharaan sejak 2016 di sana.

"Masih tanah kosong. Itu yang bikin kami bimbang, makin kita juga takut. Karena kan bangunannya belum ada," sambungnya pada Kamis (30/7).

Menurut Danang, tenggat waktu hingga awal Agustus ini tidak realistis dan membuat pedagang panik. Ia berharap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dapat turun langsung mendengarkan aspirasi para pedagang.

Danang menyebut dalam sosialisasi yang diterima, relokasi akan dikelola oleh Perumda Pasar Jaya dengan skema empat bulan awal tanpa pungutan. Namun menurutnya, hal itu belum menjawab kekhawatiran pedagang.

"Kata Wali Kota itu, kan kita sudah dirapatkan di bawah Pasar Jaya. Tapi Pasar Jaya itu empat bulan gratis, setelah itu bayar, dan itu yang menjadi problem juga. Apalagi kan sewa itu mahal," tuturnya.

Nada serupa juga disampaikan Cipto, seorang pelapak berusia 52 tahun yang menjual hewan peliharaan burung dan kucing di Pasar Barito. Ia khawatir relokasi yang dilakukan tanpa kesiapan membuat seluruh pedagang harus memulai dari nol.

"Kalau misalkan pindah ke sana ya mungkin mulai dari nol lagi lah ya. Kalau sini kan udah terkenal. Kalau di sana ya cari pasar lagi," kata Cipto.

Sejak wacana relokasi diumumkan, suasana Pasar Barito juga mulai sepi. Menurut Danang, kondisi tersebut berdampak langsung ke omzet pedagang. Belum lagi banyak pedagang disebut masuk rumah sakit karena stres akan situasi ini.

Meski kecewa, Danang menyatakan para pedagang tetap terbuka untuk relokasi selama waktu dan perencanaan dilakukan secara matang.

Ketua Umum Perkumpulan Pedagang Kaki Lima, Loksem, dan Lokbin (PPKL) DKI Jakarta Tri Harijanto menyebut ada 97 pedagang resmi di Pasar Barito, yang tersebar di tiga titik, yakni JS 25, JS 26, dan JS 30.

Ia mengatakan para pedagang tidak menolak relokasi ke Lenteng Agung. Namun waktu yang tersedia terlalu singkat, apalagi pembangunan di lokasi tujuan belum berjalan.

"Pada dasarnya ya, mereka setuju lah. Tapi dipaksakan, itu masih memerlukan waktu untuk pembangunan. Harapan kita sesuai dengan peraturannya Pak Pram. Waktu kampanye, dia akan perhatikan keluhan masyarakat dan memadukan UMKM. Dia punya semboyan 'Kagak Ribet, deh!' Tapi kenapa sekarang kok rakyatnya dibikin ribet?" tuturnya.

Tri Harijanto juga mengungkapkan persoalan ini sudah dilaporkan ke DPRD DKI, baik ke Komisi B maupun Komisi D. Ia mengaku khawatir dengan potensi kericuhan di lapangan jika pemindahan tetap dipaksakan.

Menurut Camat Kebayoran Baru, jika Loksem Barito sudah dikosongkan, pengelolaan lokasi akan diserahkan ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta.

Proses pemindahan pedagang turut melibatkan kelurahan, kecamatan, Satpol PP Jakarta Selatan dan Dinas PPKUKM DKI Jakarta. Kendaraan Satpol PP juga akan dikerahkan untuk membantu angkut barang.

Pedagang diberi pilihan lokasi pindah ke pasar-pasar seperti Mampang, Pondok Indah, Pondok Labu, Tebet Barat, Tebet Timur, Bata Putih, dan Kebayoran Lama, yang semuanya di bawah pengelolaan Pasar Jaya.

Pasar Barito terakhir direnovasi dan dibuka kembali pada 13 Oktober 2023. Total ada 137 kios, terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah, dan 34 kios kuliner.

Adapun proyek Taman ASEAN yang menggabungkan Taman Leuser, Ayodya, dan Langsat ditargetkan rampung dan diresmikan pada Desember 2025.

(del/end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |