CNN Indonesia
Rabu, 18 Jun 2025 13:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
CEO Open AI Sam Altman mengungkap bahwa perusahaan Mark Zuckerberg, Meta, menawarkan bonus sebesar US$100 juta atau setara Rp1,6 triliun (dengan asumsi Rp16.327 per 1 dollar AS) kepada karyawannya untuk bergabung dengan raksasa teknologi itu.
Meta dalam beberapa waktu terakhir memang mengungkap ambisi besar mereka untuk meningkatkan kecerdasan buatan (AI) mereka. Salah satu caranya adalah Meta diduga bakal merekrut berbagai ahli dan insinyur AI hebat dari pesaingnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaan upaya Meta 'membajak' karyawan OpenAI ini semakin menunjukkan hiruk-pikuk perekrutan insinyur terbaik untuk mengembangkan model AI. Hal ini terjadi saat Zuckerberg berupaya membangun unit 'superintelijen' untuk mengejar ketertinggalannya dari para pesaing.
"Mereka [Meta] mulai memberikan penawaran sangat besar kepada banyak orang di tim kami," kata Altman dalam podcast Uncapped, melansir Reuters, Rabu (18/6).
"Anda tahu, seperti bonus penandatanganan senilai US$100 juta, lebih dari itu [dalam bentuk] kompensasi per tahun," imbuhnya.
Menurut Altman sejauh ini tidak ada karyawannya yang memutuskan untuk menerima tawaran dari Meta tersebut. Sampai saat ini, Meta belum memberikan tanggapan mengenai pernyataan Altman.
Lebih lanjut, sosok dibalik ChatGPT itu mendengar kabar bahwa selama ini Meta menganggap OpenAI sebagai pesaing terbesar mereka.
"Saya mendengar bahwa Meta menganggap kami sebagai pesaing terbesar mereka," kata Altman.
Komentar Altman muncul hanya beberapa hari setelah Meta menginvestasikan $14,3 miliar pada startup pelabelan data Scale AI, dan mempekerjakan bos utamanya, Alexandr Wang, untuk memimpin tim kecerdasan buatan yang baru.
Meta, yang pernah dikenal sebagai pemimpin dalam model AI open-source, telah menderita karena kepergian staf dan telah menunda peluncuran model AI open-source baru yang dapat menyaingi pesaing seperti Google, DeepSeek dan OpenAI dari China.
(dmi/dmi)