Jakarta, CNN Indonesia --
Aktor dan sutradara Tyler Perry dituding telah melakukan pelecehan dan penyerangan seksual kepada aktor Derek Dixon.
Dixon menyebut Perry yang dikenal luas sebagai salah satu orang berpengaruh di industri hiburan tersebut sudah menghimpitnya ke dinding dan merabanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan Hollywood Reporter pada Selasa (17/6), dalam dokumen pengadilan, Dixon mengklaim Perry sudah melakukan pelecehan tersebut kepadanya selama beberapa kali sejak 2021.
Salah satunya adalah saat Dixon mengaku pakaiannya ditarik ketika Perry berusaha melakukan pencabulan kepadanya selepas sutradara film Straw tersebut menyelinap ke kamarnya.
Dalam gugatan yang diajukan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles pada Jumat (13/6), Dixon juga menuduh Perry terlibat dalam eksploitasi aktor pria dalam produksinya, memanfaatkan kekuasaannya di Hollywood untuk melecehkan orang-orang di sekitarnya.
"Selama bertahun-tahun, Perry menggunakan kekuatan dan pengaruhnya untuk menganiaya, menyiksa, dan melakukan penyerangan seksual terhadap karyawan dan aktor yang mudah terpengaruh dan rentan yang mengandalkan dirinya untuk bimbingan dan ajaran untuk mengejar impian mereka," tulis dokumen tersebut.
Pengacara Tyler Perry, Matthew Boyd, mengatakan dalam pernyataannya bahwa Dixon adalah "orang yang mendekati Tyler Perry untuk sesuatu yang sekarang tampaknya tak lebih dari sekadar merencanakan penipuan."
"Tyler tidak akan goyah dan kami yakin klaim pelecehan yang dibuat-buat ini akan gagal," kata Boyd.
Hollywood Reporter menyebut Derek Dixon mengajukan klaim atas pelecehan seksual, pemukulan, dan penyerangan, serta sejumlah dugaan pelanggara aturan ketenagakerjaan di lokasi kerja. Dixon juga meminta ganti rugi setidaknya US$260 juta.
Dixon mengaku Perry merekrut dirinya pada 2019 untuk berakting dalam serial Ruthless. Kala itu, Dixon mengaku masih berkerja di sebuah perusahaan penyelenggaraan acara di Atlanta, kota yang sama tempat perusahaan Perry, Tyler Perry Studios berada.
Tyler Perry disebut Dixon selalu menyinggung soal seks dalam percakapan teks mereka, seperti "apa yang mesti dilakukan biar dirimu bisa nge-seks tanpa rasa bersalah?" dan "saya suka yang saya rasakan sekarang, tapi enggak pas lagi horny".
Situasi disebut makin intens pada Januari 2020, saat Dixon diundang ke rumah Perry. Dixon juga setuju untuk menginap di rumah Perry karena dianggap terlalu mabuk untuk menyetir. Pada saat itulah, Perry disebut Dixon menyelinap ke kamarnya dan berusaha melakukan pencabulan.
Selepas kejadian tersebut, Dixon mencoba menghindari Perry hingga kemudian mendapatkan tawaran berakting di serial The Oval. Dixon mengaku dirinya terpaksa membiarkan pertanyaan soal orientasi seksualnya dari Perry karena khawatir karakternya akan dibuang dari serial tersebut.
Dixon juga mengklaim Perry kerap memanggil dirinya ke mobil trailer sang sutradara untuk minum-minum. Namun di sana, Dixon mengaku dihimpit ke dinding dan Perry meraba-raba dirinya.
"Perry dengan semangat memegang, meraba, dan mempermainkan bokong Dixon dengan cara yang sangat seksual," tulis dokumen pengadilan atas kejadian pada Juni 2021.
Setelah itu, Dixon mengklaim orang suruhan Perry datang kepadanya dan menawarkan kenaikan bayaran menjadi US$6.000 per episode untuk bisa kembali ke musim berikutnya di serial tersebut.
Namun Dixon kemudian menolak tawaran tersebut dan melaporkan perlakuan Perry ke Dewan Pengawas. Namun Perry menyebut Dixon akan melanggar kontraknya sendiri bila ia mengatakan kepada pegawai lainnya soal alasan ia mundur.
Tyler Perry lahir pada 13 September 1969. Pria 55 tahun ini dikenal luas atas karyanya yang variatif dari panggung teater hingga film. Beberapa karya terkenalnya adalah Diary of a Mad Black Woman yang ia tulis dan perankan, Sistas, The Oval.
Ia juga berkarier sebagai aktor, beberapa yang terkenal adalah saat berperan dalam Gone Girl (2014), Star Trek (2009), dan Don't Look Up (2022). Tyler Perry juga sudah mengoleksi sejumlah penghargaan, di antaranya Piala Emmy dan Piala Oscar untuk penghargaan khusus.
Jika Anda mengalami, melihat, mendengar, dan mengetahui tindak kekerasan atau pun pelecehan, hubungi SAPA via telepon 129 atau melalui WhatsApp 08111-129-129.(end)