Spin-off BTN Syariah, Pakar Optimis Kinerja BTN Bakal Makin Positif

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) diproyeksikan akan mencatatkan prospek kinerja yang semakin baik, termasuk memasuki fase pertumbuhan lebih sehat, menyusul spin-off Unit Usaha Syariah (USS) BTN Syariah.

Hal itu disepakati oleh dua analis Binaartha Sekuritas, Avanza Bagus Aditya dan Achmadi Hangradhika, yang menilai bahwa kinerja BTN memperlihatkan tren pemulihan yang solid, dengan mencatatkan lonjakan signifikan pada Net Interest Income (NII) atau pendapatan bunga bersih.

"Kenaikan Net Interest Income yang mencapai 44,49 persen yoy (year-on-year) menjadi Rp12,61 triliun dinilai sebagai katalis penting bagi perbaikan profitabilitas BTN. Ditambah langkah spin-off BTN Syariah, kami melihat BTN masuk fase pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan," ujarnya dilansir Antara, Senin (8/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Avanza dan Achmadi, kinerja positif BTN juga tercermin dari pertumbuhan laba bersih sebesar 10,58 persen yoy hingga September 2025 yang mencapai Rp2,30 triliun. Selain itu, peningkatan pendapatan bunga dan efisiensi pendanaan mendorong Net Interest Margin (NIM) Bank Mandiri naik menjadi 3,9 persen pada kuartal III/2025.

Karena itu, Binaartha Sekuritas merekomendasikan pembelian (buy) saham BBTN dengan target harga Rp1.345 yang mencerminkan potensi kenaikan 13,5 persen. Hal itu antara lain karena rebound margin, pertumbuhan kredit yang tetap kuat, serta outlook penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dan non-subsidi yang tercatat semakin positif.

Senada, Analis Mandiri Sekuritas, Kresna Hutabarat menyebut bahwa BTN memiliki kinerja yang impresif dengan NIM yang melonjak 100 basis poin (bps) pada kuartal III 2025, dari 2,9 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurutnya, kenaikan tersebut ditopang peningkatan yield aset dan perbaikan cost of fund (biaya dana) ke level 4,2 persen. Dengan optimis, Kresna merekomendasikan buy saham BBTN dengan target harg Rp1.380, atau dengan potensi kenaikan 16 persen dari harga pasar.

Ia memprediksi untuk tahun mendatang, dukungan program pemerintah di bidang perumahan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan kinerja perseroan.

"Komitmen kuat pemerintah di sektor perumahan yang tercermin dari 350 ribu kuota FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) dan program KPP (Kredit Program Perumahan) akan menjadi mesin yang mendongkrak pertumbuhan kredit BTN pada 2026 dibandingkan 2025," tutup Kresna Hutabarat.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |