Tarif Parkir di Jakarta Lebih Murah dari Depok, Bekasi dan Surabaya

3 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebut tarif parkir di ibu kota masih menjadi yang termurah bila dibanding sejumlah kota besar lain di Indonesia.

Dalam postingannya di media sosial, Dishub DKI menjelaskan tarif parkir di Jakarta untuk jam pertama sepeda motor Rp2 ribu, mobil Rp5 ribu, bus dan truk masing-masing Rp8 ribu. Ini masih lebih terjangkau dari kota lain, apalagi Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya di Depok, tarif parkir motor Rp3.500, mobil Rp5.500, bus dan truk masing-masing Rp10 ribu. Kemudian Tangerang memiliki tarif bervariasi sehingga tak melulu dicap lebih mahal untuk beberapa moda.

Tarif motor di Tangerang Rp3 ribu, sedangkan mobil, bus dan truk dikenakan Rp5 ribu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun untuk Tangerang Selatan skemanya berbeda, yaitu motor Rp3 ribu, mobil Rp6 ribu, bus dan truk Rp8 ribu.

Untuk tarif parkir Bekasi, rinciannya motor Rp3 ribu, sementara mobil, bus, serta truk Rp7.500. Sementara di Surabaya perbedaan tarifnya lebih tinggi yaitu motor Rp3 ribu, mobil Rp8 ribu, bus dan truk Rp20 ribu.

"Tarif parkir di DKI Jakarta dirasa masih minim untuk mendukung push and pull strategi penanganan kemacetan lalu lintas di Provinsi Jakarta," tulis Dishub DKI, dikutip Kamis (11/9).

Dibanding luar negeri

Menurut Dishub DKI, tarif parkir di Jakarta masih sangat rendah ketimbang kota besar di luar negeri bila dihitung berdasarkan persentase biaya parkir selama 8 jam pada hari kerja terhadap perndapatan rata-rata penduduk.

Tarif parkir on-street di New York misalnya, dicantumkan
besarnya 17,26 persen. Sedangkan di Paris 51,3 persen dan Delhi 27,36 persen, Kuala Lumpur 17,41 persen, Singapura 10,71 persen dan Jakarta hanya 1,91 persen.

Masih dalam unggahan itu disebutkan manfaat tarif parkir baru di Jakarta, yaitu buat digitalisasi perparkiran, meningkatkan sarana dan prasarana perpakiran serta mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum.

Wacana soal kenaikan tarif parkir di ibu kota sudah merebak sedari Juni, namun Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan sampai saat ini Jakarta belum ada rencana kenaikan.

"Jadi, sampai hari ini, belum ada rencana kenaikan tarif parkir. Sehingga apa yang disampaikan, saya nggak tahu siapa yang menyampaikan itu, itu tidak benar," kata Pramono di Jakarta, Rabu (10/9).

[Gambas:Instagram]

Pada Juni lalu dia sempat mengungkap rencana mengerek tarif parkir yang tujuannya guna membenahi sistem transportasi di ibu kota.

"Mohon maaf bagi orang-orang yang mampu, nanti pelan-pelan parkirnya saya mau naikkan," kata Pramono di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (10/6).

Bukan cuma tarif parkir baru, Pramono saat itu juga mengatakan ingin menerapkan sistem jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP).

Dia berujar dana dari kenaikan tarif parkir dan ERP akan dialihkan untuk subsidi layanan transportasi umum, termasuk TransJakarta, MRT, dan LRT, agar dapat digunakan secara gratis oleh 15 golongan masyarakat prioritas.

"Bagi warga yang termasuk dalam 15 golongan, naik MRT, LRT, TransJakarta itu gratis. Bahkan saat TransJabodetabek terbentuk, masyarakat dari Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, hingga Cianjur juga akan digratiskan," ucap Pramono.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |