CNN Indonesia
Jumat, 09 Mei 2025 08:50 WIB
Tottenham Hotspur dan Manchester United merupakan penghuni papan bawah Premier League. (Action Images via Reuters/Matthew Childs)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kesebelasan asal Inggris, Tottenham Hotspur dan Manchester United, menampilkan dua sisi mata pisau pada ajang berbeda musim ini.
Tottenham dan Man Utd tampil dengan daya saing rendah di Premier League. Jangankan bersaing berebut juara, The Lilywhites dan The Red Devils juga terlempar jauh dari perebutan posisi di zona Eropa.
Malah anak asuh Ange Postecoglu dan Ruben Amorim lebih dekat dengan zona degradasi dan bahkan sempat terancam turun kasta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tottenham kini berada di peringkat ke-16 Premier League dengan 38 poin, sementara MU ada di posisi ke-15 dengan 39 poin.
Dari 35 pertandingan yang sudah dijalani, Spurs menang 11 kali dan seri lima kali. Son Heung Min dan kawan-kawan lebih sering kalah. Hingga kini Spurs sudah mencatatkan 19 kekalahan.
Sedangkan MU memiliki jumlah kekalahan yang lebih sedikit, yakni 16 kali dari 35 pertandingan. Jumlah kemenangan MU musim ini hanya 10 kali, sementara ada sembilan hasil seri yang terjadi.
Kebobrokan Tottenham dan MU di kompetisi lokal musim ini tidak tertular ke ajang kontinental. Keduanya terbukti memiliki tingkat kompetitif yang lebih baik.
Pada fase liga, Tottenham ada di peringkat keempat dan MU ada di peringkat ketiga. MU bahkan tidak pernah kalah.
Kemudian pada fase knock out, Tottenham secara beruntun menaklukkan AZ Alkmaar, Eintracht Frankfurt, dan Bodo/Glimt.
MU juga menunjukkan kualitas yang berbeda dibanding di Premier League. Langkah MU cukup meyakinkan lantaran mengalahkan Real Sociedad, Olympique Lyon, dan Athletic Bilbao.
Tottenham akan berhadapan dengan MU pada laga final Liga Europa yang berlangsung di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol, Rabu (21/5).
(nva/nva)
