Trio Sekutu Dekat Xi, Putin, dan Kim Jong Un di Parade Militer China

3 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin mendampingi Presiden China Xi Jinping dalam parade militer besar di Beijing, Rabu (3/9).

Parade ini digelar untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

Xi tampak menyalami Kim dan Putin sebelum berjalan bersama di karpet merah menuju Lapangan Tiananmen. Putin berada di sisi kanan Xi, sementara Kim di sisi kiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan orang menyanyikan lagu patriotik, pasukan berseragam berbaris rapi, dan dentuman salvo senjata api menandai dimulainya acara yang berlangsung selama 70 menit tersebut.

Dalam pidatonya, Xi menegaskan bahwa kebangkitan China tidak bisa dihentikan.

"Kebangkitan bangsa Tiongkok tidak dapat dibendung dan perjuangan umat manusia untuk perdamaian serta pembangunan akan menang," kata Xi. Ia menambahkan, dunia saat ini dihadapkan pada pilihan antara perdamaian atau perang.

Pekan diplomasi Xi

Parade ini menjadi puncak dari pekan diplomasi Xi, usai sebelumnya menjamu sejumlah pemimpin Eurasia di Tianjin dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO). Forum yang beranggotakan 10 negara itu digadang sebagai bentuk kerja sama non-Barat.

Dalam forum tersebut, Xi mengecam "perilaku intimidasi" yang dianggap merujuk pada Amerika Serikat. Sementara itu, Putin membela invasi Rusia ke Ukraina dengan menyalahkan Barat sebagai pemicu konflik.

Beberapa tamu forum Tianjin turut hadir di Beijing, termasuk Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Namun, tidak ada pemimpin besar dari negara Barat yang menghadiri parade ini.

Pertunjukan kekuatan militer

Menjelang acara, keamanan Beijing diperketat. Jalan-jalan ditutup, tentara berjaga di jembatan, serta pembatas putih dipasang di sepanjang jalan utama. Hiasan bunga, lambang Tembok Besar bertuliskan "1945-2025", serta bendera China terlihat di berbagai sudut kota.

Meski daftar resmi peralatan militer tidak diumumkan, para pengamat mendeteksi sejumlah sistem baru dari latihan parade, termasuk rudal anti-kapal, drone bawah laut canggih, hingga sistem anti-rudal. Media lokal juga menyebut adanya senjata laser berukuran besar. Militer China menegaskan seluruh perlengkapan yang dipamerkan diproduksi dalam negeri dan sudah aktif digunakan.

Kehadiran Kim Jong Un

Kehadiran Kim menjadi sorotan karena ini pertama kalinya ia tampil bersama Xi dan Putin dalam satu acara. Ia tiba di Beijing menggunakan kereta lapis baja hijau khasnya, dengan bendera kecil Korea Utara berkibar di salah satu gerbong.

Kim turut membawa putrinya, Kim Ju Ae, yang tampak berdiri di belakangnya saat ia disambut Menteri Luar Negeri China Wang Yi di stasiun.

Kim sempat aktif dalam diplomasi internasional pada 2018, bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Namun, sejak pertemuan puncaknya dengan Trump di Hanoi pada 2019 gagal, ia menarik diri dari panggung global hingga pandemi Covid-19.

Kim baru kembali ke luar negeri pada 2023, ketika bertemu Putin di Rusia. Kini, dengan tampil di Beijing bersama Xi dan Putin, Kim ingin menunjukkan bahwa ia memiliki sekutu kuat.

"China menunjukkan pengaruh politik dan kekuatan untuk mempertemukan Putin serta Kim Jong Un," ujar Lam Peng Er, peneliti dari East Asian Institute, National University of Singapore.

Sementara itu, Trump yang ditanya soal pertemuan ketiga pemimpin itu justru meremehkan. "Saya sama sekali tidak khawatir," katanya dalam sebuah wawancara radio.

(zdm/dna)

Read Entire Article
| | | |