CNN Indonesia
Kamis, 04 Sep 2025 08:47 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pelatih Timnas Indonesia U-23 Gerald Vanenburg menyoroti kinerja lini depan tim Garuda Muda saat ditahan imbang Laos di laga perdana Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 termasuk permainan Jens Raven dan Hokky Caraka.
Vanenburg menyoroti penampilan Jens Raven sebelumnya di Piala AFF U-23 2025 yang mampu mencetak enam gol dalam satu pertandingan dalam kemenangan Timnas Indonesia U-23 8-0 atas Brunei Darussalam di laga pembuka, namun setelah itu ia hanya mampu mencetak satu gol dalam lima pertandingan, termasuk melawan Laos.
"Bicara soal striker di pertandingan pertama. Semua orang membicarakan Jens Raven yang mencetak lima atau enam gol. Tapi setelah itu, dia tidak membuat gol lagi," kata Vanenburg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Timnas Indonesia U-23 gagal meraih kemenangan di laga perdana Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 usai ditahan Laos 0-0 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (3/9) malam.
Indonesia tak mampu mencetak satu gol pun dari total 25 tembakan yang dilakukan ke gawang Laos. Lima di antaranya tepat sasaran dan semuanya digagalkan oleh kiper Laos Kop Lokphathip.
Sementara sebanyak 12 tembakan tak tepat sasaran dan delapan tembakan lainnya diblok oleh barisan pertahanan Laos.
Selain Vanenburg menyoroti performa Jens Raven yang tampil di babak pertama, dia juga mengulas permainan Hokky Caraka di babak kedua lawan Laos.
"Tadi malam ini kita juga memainkan Hokky Caraka, juga tidak membuat goal. Memang itu kita hanya membuat banyak peluang," ucap Vanenburg.
Vanenburg juga membantah jika kesulitan timnya mencetak gol karena masalah mentalitas. Menurutnya, ini karena timnya kesulitan membongkar pertahanan Laos.
"Kalau bicara tentang mentalitas, mentalitas itu suatu hal yang harus dibangun sebenarnya dari usia kecil. Dari kecil, dan itu datang dari diri kita sendiri. Nah tadi lihat, kalau para pemain ini diberikan tekanan, atau pressure,kadang-kadang mereka nge-block (tak bisa mengatasinya)," ucap Vanenburg.
(rhr)