Viral Kios Kuliner di District Blok M Ramai-ramai Hengkang, Kenapa?

8 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Baru saja ramai sejak akhir tahun 2024, kini media sosial ramai dengan ucapan pamit dari banyak gerai kuliner di District Blok M, Jakarta Selatan.

Area yang berada persis di samping Terminal Blok M ini sempat sepi, namun hidup kembali pada akhir 2024. Area ini sering disebut-sebut jadi 'surga' bagi para pecinta wisata kuliner.

Hidupnya kembali area tersebut dimulai oleh banyaknya gerai kuliner yang mengisi kios-kios yang sebelumnya terbengkalai. Namun kini, gerai-gerai itu kompak mengucapkan kata pamit di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu gerai yang ada di sana ICE WS, menyampaikan ucapan pamitnya lewat sebuah unggahan di TikTok.

"Lekas bangkit, semoga kita bisa cepat pindah ke tempat baru yang lebih nyaman dan penuh berkah. Amin," tulis ICE WS.

Video tersebut memperlihatkan pegawai ICE WS tengah membongkar kiosnya, bersamaan dengan gerai yang lainnya.

Hal ini pun ramai jadi sorotan netizen di TikTok. Beberapa netizen menduga bahwa tutupnya gerai-gerai kuliner di District Blok M terkait dengan aksi demonstrasi yang terjadi belakangan. Namun, pihak ICE WS membantah hal tersebut.

Pihak ICE WS menjelaskan bahwa hengkangnya gerai-gerai kuliner di District Blok M terjadi karena harga sewa kios yang naik drastis.

"Kita [gerai kuliner di District Blok M] tutup karena kenaikan harga sewa. Pas kenaikan sewa di bulan Agustus, kita sepakat untuk pindah dari sini," ujar perwakilan ICE WS, melansir detikfood.

Harga yang dipatok sendiri saling berbeda pada masing-masing kios. Ada yang naik jadi 7 juta per bulan, ada juga yang jadi 25 juta per dua bulan.

"Harga tersebut [ditentukan] dari besarnya toko dan viralnya makanan tersebut," tambah dia.

@atikazzz17 15jt/bulan untuk Kios yang kalo hujan kebanjiran dan bau sampah kayaknya gak wajar 😭 kita pindah tapi masih di area blok M yaaa.. #blokm #nasimatahblokm ♬ suara asli - sadvibes🥀

Selain ICE WS, salah satu gerai yang jadi salah satu pelopor bangkitnya kawasan tersebut, Nasi Matah, juga ikut undur diri. Hal ini diungkapkan oleh sang founder, Atika Mellonius dalam sebuah unggahan di TikTok.

Dalam video itu, Atika bercerita tentang perjuangannya membangun Nasi Matah Blok M. Ia mengaku kecewa akan kenaikan harga sewa kios yang dinilai kurang sepadan.

"Rp15 juta per bulan untuk kios yang kalau hujan kebanjiran dan bau sampah kayaknya enggak wajar. Kita [Nasi Matah Blok M] pindah, tapi masih di area Blok M ya," bunyi keterangan dalam unggahannya. CNNIndonesia.com telah meminta izin untuk mengutip unggahan tersebut.

Atika mengatakan, warung Nasi Matah Blok M yang umurnya bahkan belum menginjak satu tahun ini akan mencari tempat yang lebih nyaman.

"Semua tenant di sini [District Blok M] angkat kaki karena harga yang tidak wajar," ujar dia.

Unggahan itu memicu reaksi banyak netizen. Banyak netizen yang kecewa karena usia kuliner-kuliner di District Blok M yang bahkan belum mencapai satu tahun dan belum sempat mencoba.

"Tiga kali ke Blok M rame terus area sini.. Sekarang malah tutup.. Gimana dong? Kita, kan, mau nyobain," tulis pengguna TikTok stayshope.

"Padahal salah satu yang bikin Blok M hidup lagi ya mereka-mereka ini," tulis pemilik akun ErwinMaulana.

"Gimana UMKM mau maju. Baru juga mulai rame sedikit, masih jauh ke BEP, eh sewa tempatnya dinaikin.. Udah sering lihat kejadian seperti ini di daerah Jakarta," komentar pengguna Libra26.

(asr/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |