Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menyampaikan target Presiden Prabowo untuk para siswa Sekolah Rakyat. Presiden berharap, para siswa memiliki tiga hal penting setelah lulus kelak, yakni menjadi anak cerdas, berkarakter kebangsaan dan keagamaan, dan berbekal keterampilan.
Hal itu disampaikan Agus Jabo dalam Dialog Perspektif Sekolah Rakyat Harapan Baru, Pendidikan Berkualitas di TVRI, Jakarta, Jumat (12/9). Ia mengatakan, para siswa yang lulus SMA dan melanjutkan kuliah juga akan dibekali keterampilan dan ilmu praktis.
"Anak-anak akan diarahkan ke mana, hilirisasi harus bisa jamin anak-anak memiliki ilmu sesuai dengan kebutuhan zaman sekarang, terutama IT, bahasa, dan keterampilan. Sehingga, keluar dari jenjang SMA bisa bekerja. Bisa cari nafkah buat dirinya buat bantu orang tua," kata Agus Jabo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah lulus, para siswa Sekolah Rakyat akan memiliki dua pilihan, yaitu melanjutkan sekolah atau bekerja sebagai wujud hilirisasi.
"Sudah kita siapkan, kuliah kita jajaki dengan perguruan tinggi," kata Agus Jabo.
Para bupati dan wali kota pun disebut Agus Jabo memiliki program beasiswa. Sehingga, siswa Sekolah Rakyat bisa berkuliah, sementara yang memilih bekerja akan dibekali dengan keterampilan.
Tak sampai di sana, Presiden Prabowo juga memerintahkan agar para orang tua dari siswa/siswi Sekolah Rakyat itu turut diberdayakan, misalnya dengan membangun rumah yang tak layak huni.
Menurut Agus Jabo, Prabowo mengetahui bahwa sebagian masyarakat masih miskin. Karena itu, negara hadir untuk mengentaskan kemiskinan, antara lain lewat sektor pendidikan, yakni melalui kehadiran Sekolah Rakyat.
"Semua anak Indonesia harus sekolah. Negara harus hadir supaya anak-anak punya harapan untuk wujudkan apa yang mereka cita-citakan," kata Agus Jabo.
Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta, Regut Sutrasto memastikan pola kegiatan para siswa terjadwal dengan baik sepanjang hari. Para tenaga pendidik juga membangun pendidikan karakter.
"Di sekolah berasrama, kita punya waktu luas membimbing anak-anak," katanya.
Sekolah juga menyediakan kegiatan ekstrakurikuler seperti silat, menari, hingga desain grafis, dan dilengkapi dengan fasilitas futsal.
"Kurikulum kami bagaimana membimbing anak-anak dengan kondisi seperti ini, kita ubah menjadi percaya diri," tutup Regut.
(rea/rir)