Warga Bisa Berenang Lagi di Sungai Seine Paris Usai 102 Tahun Dilarang

6 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Sungai Seine di Paris, Prancis, kini secara resmi dibuka kembali untuk aktivitas berenang, sebuah tonggak sejarah yang menandai berakhirnya larangan selama 102 tahun.

Pembukaan ini terwujud berkat proyek pembersihan ambisius senilai 1,4 miliar euro atau sekitar Rp24 triliun yang telah membuahkan hasil signifikan untuk Sungai Seine.

Dahulu, Paris dikenal sebagai kota yang cukup kotor, dengan jalanan penuh puntung rokok dan sampah berserakan. Sungai Seine sendiri lekat dengan citra keruh dan dipenuhi bakteri E. coli, membuat orang enggan untuk sekadar mencelupkan kaki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, investasi besar-besaran untuk merevitalisasi sungai ini sejak 2018 kini membuahkan hasil. Upaya pembersihan telah menunjukkan kemajuan bertahap; ikan-ikan mulai kembali dan kualitas air semakin jernih.

Akhir pekan lalu, tiga lokasi khusus untuk berenang dibuka untuk umum: Bras Marie, Bras de Grenelle, dan Bercy. Menurut France 24, setiap area dilengkapi dengan ruang ganti, shower, dan furnitur ala pantai untuk menampung antara 150-300 orang.

Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, mengungkapkan kebahagiaannya. "Ini adalah mimpi masa kecil untuk melihat orang-orang berenang di Seine. Lihatlah betapa gembiranya semua orang," tutur Anne Hidalgo, seperti dilansir Time Out.

Strategi Pembersihan dan Keamanan Air

Pembersihan polusi limbah menjadi fokus utama dalam proyek ini, khususnya berkat pembangunan tangki air bawah tanah berkapasitas 46.000 meter kubik di bawah taman umum di tepi kiri Sungai Seine.

Tangki raksasa ini, yang volumenya setara dengan 20 kolam renang ukuran Olimpiade, dirancang untuk menampung kelebihan air hujan dan secara drastis mengurangi (meskipun tidak sepenuhnya menghentikan) limpahan limbah ke sungai.

Limpahan ini sering terjadi dari sistem pembuangan limbah kota yang berusia abad ke-19 saat hari hujan. Uji polusi air akan dilakukan setiap hari.

Saat ini, dua jenis bakteri yang dipantau (E. coli dan enterococci) berada jauh di bawah ambang batas aman, satu jenis bahkan sepuluh kali lebih rendah dan yang lainnya 25 kali lebih rendah dari batas aman.

Meskipun demikian, risiko berenang di Seine tetap ada. Para pejabat mengingatkan perenang tentang arus kuat, kedalaman hingga 3,5 meter, dan lalu lintas perahu. Namun, penjaga pantai akan menilai kemampuan perenang sebelum mengizinkan akses mandiri.

Penting untuk diingat, berenang di luar area yang ditentukan dapat dikenai denda yang besar. Secara keseluruhan, ini adalah kabar baik, terutama setelah Paris dilanda cuaca yang sangat panas.

"Gelombang panas akan terus meningkat," kata Hidalgo, seraya menambahkan bahwa menciptakan ruang renang yang aman akan mendorong "kehidupan yang lebih bahagia, dan tidak diragukan lagi lebih damai bersama sesama warga," tambahnya.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |