3 Tren Kickoff Baru dalam Sepak Bola

Jakarta, CNN Indonesia --

Mekanisme sepak mula atau kickoff jadi bagian dari strategi dalam sepak bola modern. Berikut tiga tren kickoff baru dalam sepak bola.

Kickoff adalah metode dasar yang menandakan pertandingan sepak bola dimulai. Proses kickoff wajib dilakukan di titik tengah dalam lapangan.

Bola yang ditendang dalam kickoff bisa diarahkan ke wilayah lawan, atau melalui lapangan sendiri lebih dulu. Penendang kickoff hanya boleh melakukan satu sentuhan terhadap bola tersebut.

Seiring dengan perkembangan dalam sepak bola, kickoff tak hanya sekadar metode memulai pertandingan. Belakangan sejumlah tim memanfaatkan kickoff sebagai strategi dalam membangun serangan untuk membuka peluang gol.

Cara tersebut efektif membuahkan kemenangan bahkan menghasilkan gelar juara turnamen prestisius. Berikut tiga tren kickoff baru dalam sepak bola.

1. Buang Bola ala PSG

Paris Saint-Germain (PSG) jadi sorotan dengan cara kickoff nyeleneh yang berujung juara Liga Champions 2024/2025.

Saat mendapat jatah kickoff, pemain PSG yang biasanya dilakukan oleh Vitinha membuang bola dengan tendangan lambung agar bola ke luar.

Lawan yang terpaksa melakukan lemparan ke dalam dimanfaatkan oleh PSG untuk memberi tekanan ketat. Cara ini dilakukan PSG di final Liga Champions 2024/2025 lawan Inter Milan dan kembali diterapkan di Piala Dunia Antarklub 2025.

2. Tendangan Lambung Bournemouth

Bournemouth jadi perhatian karena cara kickoff yang unik. Saat melawan Newcastle akhir pekan lalu, tim besutan Andoni Iraola itu melakukan teknik tak lazim.

Saat bola kickoff ditendang, pemain pertama yang mendapatkan bola langsung menimang-nimang bola lalu menyepaknya sejauh mungkin ke arah gawang lawan.

Bola yang melambung tinggi memberi waktu pemain Bournemouth untuk merangsek ke zona pertahanan lawan, berharap terjadi kemelut. Sayangnya, tak ada gol tercipta pada laga ini.

3. Baris Rapi Pemain Napoli

Cara unik dalam kickoff sempat dilakukan oleh Napoli saat melawan Frankfurt di babak 16 besar Liga Champions 2022/2023 lalu.

Tidak ada bola yang dipentalkan oleh skuad yang saat itu dilatih Luciano Spalletti. Namun sang pelatih menyuruh delapan pemain berbaris rapi di dekat garis tengah.

Harapannya, setelah bola ditendang delapan pemain itu menyerbu wilayah lawan. Hasil ini dapat membuat lawan kewalahan dalam menyusun pola bertahan karena disergap tiba-tiba.

[Gambas:Video CNN]

(ikw/sry)