Agus Tiru Ucapan Jokowi Soal Whoosh: Saya Sudah Bicara ke Xi Jinping

6 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar kebijakan publik Agus Pambagio mengenang pembicaraannya dengan Presiden ke-7 Joko Widodo soal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh yang baru-baru ini menuai sorotan karena ancaman gagal bayar.

Sejak proyek itu diteken pada 2015, Agus merupakan salah satu pakar yang dimintai tanggapan langsung oleh Jokowi.

Agus dalam program Head to Head CNN Indonesia, Rabu (22/10) malam, mengaku sempat mengingatkan Jokowi bahwa proyek kereta cepat akan membebani keuangan negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kata Agus, Jokowi bersikukuh merealisasikan Whoosh. Agus pun mengungkap sejumlah pembicaraannya dengan mantan politikus PDIP itu.

"Meskipun saya bilang, 'Pak itu mahal. Kemudian juga perlu teknologi yang tinggi'. 'Ndak, bisa kok. Saya sudah bicara dengan Xi Jinping'. Ya sudah," kata Agus dalam program Head to Head yang dipandu Elvira Khairunnisa.

Menurut Agus, proyek kereta cepat dibangun bukan atas dasar kebutuhan, melainkan keinginan Presiden Jokowi saat itu. Dia mengaku sempat menanyakan langsung soal itu kepada Jokowi.

"'Pak ini ide siapa?','ide saya'. Saya sudah sampaikan juga beberapa kali, jawabannya ide saya. Ya sudah," kata Agus.

Utang kereta cepat yang membengkak kini jadi sorotan. Agus mengingatkan lagi bahwa awalnya, proyek ini dibuat dalam skema pinjaman (loan) dari Jepang alias skema antar pemerintah (Government to Government). Namun, skema proyek berubah ketika beralih ke China.

Proyek kereta cepat yang dikerjakan China berdasarkan skema antar perusahaan (Business to Business). Meski demikian, Agus berkata Jokowi tetap menggarap proyek kereta cepat itu karena ada bantuan dari China.

"Beliau tanya 'mas Agus setuju tidak kalau bangsa yang maju itu menguasai teknologi tinggi. Ya, itu saya ambil kereta cepat karena ada bantuan dari China," kata Agus menirukan Jokowi.

"Saya beri masukan bahwa itu mahal, tapi [Jokowi] tenang aja, pasti bisa. Ya, sudah. Kan, saya cuma rakyat," ujarnya.

Ketua DPP PSI Bestari Barus dalam acara yang sama mengatakan tak mempermasalahkan pembangunan Whoosh yang didasari keinginan atau kebutuhan. Menurut dia, toh faktanya saat ini kereta cepat Whoosh dimanfaatkan oleh masyarakat.

Bestari menyebut keberanian dibutuhkan seorang pemimpin. Sebab, menurut dia, keberanian itulah yang membuat Indonesia merdeka.

"Jadi kalau hitung-hitungan ini nanti rugi, saya berkali-kali katakan, jangan berbisnis. Jangan pakai hitungan bisnis kalau untuk rakyat," kata Bestari.

Kereta cepat menuai sorotan karena menyisakan utang yang membengkak. Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin bahkan menyebut utang kereta cepat menjadi bom waktu bagi perseroan.

Hal itu disampaikan Bobby saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Agustus 2025 lalu. 

"Kami dalami juga masalah KCIC, ini bom waktu," kata Bobby, merespons permintaan Parlemen soal roadmap restrukturisasi utang kereta cepat Whoosh.

Baru-baru ini, Mahfud MD juga mengungkit dugaan mark up biaya pengerjaan kereta cepat.

Dugaan mark up Whoosh pertama kali disampaikan Mahfud di akun YouTube Mahfud MD Official. Ia menyampaikan bahwa Indonesia memperhitungkan pembangunan kereta cepat USD52 juta per kilometer, padahal berdasarkan perhitungan Cina biayanya USD17-18 juta per kilometer.

Mahfud juga berkata bahwa apa yang ia sampaikan berawal dari diskusi Agus Pambagio dengan Antony Budiawan di sebuah televisi swasta.

(thr/tim/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |