Alasan Kejagung Cegah Nadiem Makarim ke Luar Negeri

7 hours ago 2

CNN Indonesia

Jumat, 27 Jun 2025 14:00 WIB

Mantan Mendikbud Nadiem Makarim dicegah ke luar negeri oleh Kejaksaan Agung untuk mendukung penyidikan kasus korupsi digitalisasi pendidikan. Mantan Mendikbud Nadiem Makarim resmi dicegah pergi ke luar negeri oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) sejak 19 Juni hingga enam bulan ke depan. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Mendikbud Nadiem Makarim resmi dicegah pergi ke luar negeri oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) sejak 19 Juni hingga enam bulan ke depan.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar mengatakan langkah ini dilakukan untuk memperlancar proses penyidikan kasus korupsi Program Digitalisasi Pendidikan periode 2019-2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya sejak 19 Juni 2025, untuk 6 bulan ke depan. Alasannya, untuk memperlancar proses penyidikan," kata Harli dalam pesan singkat, Jumat (27/6).

Sebelumnya, Harli mengatakan Nadiem kemungkinan akan diperiksa lagi dalam penyidikan kasus ini. Nadiem sebelumnya telah diperiksa sekitar 12 jam pada Senin lalu.

"Tentu kepada yang bersangkutan juga masih ada data-data yang masih belum dilengkapi. Barangkali penyidik melihat ini tentu bisa saja akan menjadwal pemeriksaan lanjutan," katanya.

Harli menyebut salah satu materi pemeriksaan yang didalami penyidik terhadap Nadiem terkait kegiatan rapat yang diduga untuk merubah hasil kajian teknis pengadaan laptop Chromebook.

"Ada hal yang sangat penting didalami oleh penyidik dalam kaitannya dengan rapat yang terjadi pada bulan Mei 2020. Karena kita tahu bahwa sebenarnya kajian teknis itu sudah dilakukan sejak bulan April," jelasnya.

Harli menjelaskan dalam rapat yang terjadi pada tanggal 6 Mei 2020 itu penyidik menduga terdapat pengkondisian hasil kajian teknis penggunaan laptop Chromebook yang telah dilakukan.

Ia menyebut rapat itulah yang kemudian diduga penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus menjadi dasar pengadaan laptop Chromebook meskipun dinilai tidak efektif untuk pembelajaran.

"Pada akhirnya (kajian teknis) diubah di bulan, kalau saya enggak salah di Juni atau Juli. Tetapi sebelum itu ada rapat tanggal 6 Mei 2020 dan oleh penyidik ini yang didalami," tuturnya.

(fra/feb/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |